Bisnis.com, JAKARTA – Tiga perusahaan otomotif terbesar di Jepang, Honda Motor, Toyota Motor, dan Nissan Motor akan membantu Takata secara finansial untuk menghindari kebankrutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap pabrikan otomotif Jepang.
Ancaman kebangkrutan pemasok 20% produk kantung udara dan sabuk pengaman untuk kendaraan bermotor di dunia ini karena telah melakukan recall (penarikan produk) terbesar dalam sejarah otomotif. Perusahaan harus menarik 100 juta unit kantung udara karena berpotensi meledak.
Honda adalah pabrikan yang terkena dampak paling besar dibandingkan pabrikan Jepang lainnya, diikuti Toyota dan Nissan. Berdasarkan Nakanishi Research Institute, Honda harus menarik 50 juta unit.
Kendati telah dirugikan, Honda, Toyota, Nissan, beserta Subaru dan Mitsubishi akan menjaga keberlangsungan bisnis Takata dengan melanjutkan kerja sama berdasarkan kontrak yang ada.
Pabrikan Jepang ini berencana mempercepat pembayaran untuk membantu Takata mengatur arus keuangan.
Sementara itu Takata juga berjuang untuk mempertahankan diri. Mengutip Reuters, perusahaan ini akan meminjam beberapa ribu dolar AS ke Sumitomo Mitsui Banking Corp untuk pemulihan modal.
Baca Juga
Komitmen pabrikan mobil untuk tetap bekerja sama juga akan membantu Takata menjaga kas perusahaan.
Keputusan tiga perusahaan otomotif terbesar di Jepang menjaga Takata bisa dibilang tepat.
Sebab, berdasarkan Teikotu Databang, Takata berkerja sama dengan 570 pemasok bahan baku di Jepang.
Kebanyakan adalah perusahaan kecil, sebanyak 36,4% adalah perusahaan dengan total angka penjualan di bawan US$8,98 miliar.
Kebangkrutan Takata bisa jadi akan mengakibatkan permasalahan kredit bagi para pemasok.