Bisnis.com, JAKARTA - Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) (FCHA.MI) menyatakan pihaknya akan menarik kembali lebih dari 1,25 juta truk pick up buatannya yang tersebar di seluruh dunia untuk memperbaiki permasalahan erornya perangkat lunak yang terpasang disana.
Penarikan kembali produknya tersebut terlebih juga lantaran adanya laporan kecelakaan terkait hal itu yang menyebabkan satu orang meninggal dan dua cedera.
Menurut laman Reuters yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (13/5/2017), kode yang eror di software tersebut dapat menonaktifkan sementara dari fungsi kantung udara samping dan pengikat sabuk pengaman - yang mengurangi kelenturan sabuk pengaman selama benturan - ketika kendaraan berguncang akibat benturan yang signifikan di bawah bodi seperti puing puing jalanan atau mengemudi diluar jalan, kata pembuat mobil Italia-Amerika tersebut.
Perusahaan akan memprogram ulang modul komputer di kendaraan yang bermasalah untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Juru bicara FCA mengatakan meskipun tidak ada bukti pasti bahwa kesalahan itu berkaitan dengan adanya insiden dua kecelakaan di mana salah satunya menyebabkan kematian itu, namun produsen itu secara proaktif melakukan penarikan kembali produknya.
Akan tetapi, Juru bicara tersebut menolak mengatakan apakah kode tersebut diproduksi secara internal atau oleh pemasok FCA.
Penarikan kembali itu mencakup 1,02 juta 2013-16 Ram 1500 and 2500 pickups, and 2014-2016 Ram 3500 pickups di Amerika Serikat, 216,007 kendaraan di Kanada; 21,668 di Mexico; and 21,530 diluar Amerika Utara.
Pihak Fiat Chrysler mengatakan bahwa penarikan kembali itu akan dimulai akhir Juni.
Menuerutnya apabila ditemukan permasalahan kode yang eror saat pengoperasian, persoalan tersebut dapat diatasi sementara dengan mematikan kendaraan dan dinyalakan kembali.
Produsen kendaraan tersebut mengatakan kepada U.S. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) bahwa pada pihaknya mulai menyelidiki masalah ini sejak Desember, setelah menerima pemberitahuan tentang tuntutan yang melibatkan RAM 1500 2014, di mana kantong udara itu gagal berfungsi saat kecelakaan.
Jumlah penarikan akan semakin banyak seiring dengan munculnya persoalan perangkat lunak pada kendaraan yang dikendalikan oleh komputer tersebut.
Pada September, General Motors Co. GM.M menarik kembali sekitar 4.3 juta kendaraannya dengan permasalahan yang sama berkaitan dengan adanya kecacatan pada perangkat lunaknya.
Permasalahan serupa itu yakni dapat mencegah kantung udara mengembang saat kecelakaan, dimana telah memakan korban satu orang meninggal dan tiga cedera.
Fiat menyatakan telah bekerja lebih cepat untuk memperbaiki permasalahan tersebut setelah didenda dua kali pada 2015 oleh NHTSA.
Pada Desember 2015, perusahaan itu didenda $70 juta karena tidak melaporkan adanya kecelakaan yang mengakibatkan kematian dan cedera sejak 2003.
Pada Juli 2015, Fiat Chrysler menyetujui penyelesaian sebesar $105 juta kepada NHTSA karena salah menangani kampanye penarikan kembali yang melibatkan 11 juta kendaraan.
Hal tersebut menyetujui sebuah kesepakatan dan pemantauan oleh mantan Sekretaris Transportasi Rodney Slayer.