Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif ternama asal Jerman, Volkswagen AG, dikabarkan akan menggandeng produsen terbesar keempat di India berdasarkan volum produksi, Tata Motors Ltd, sebagai bentuk upayanya untuk menguasai tingginya perrmintaan terhadap mobil di pasar India.
Kini, keduanya tengah dalam pembicaraan lanjutan terkait kerja sama mereka yang akan diumumkan pada pameran akbar Geneva Auto Show pada awal Maret mendatang.
Volkswagen saat ini memang tengah berupaya menjajaki sejumlah potensial brand maupun mitra bisnis otomotif untuk
mengembangkan bisnisnya di pasar India. Meski demikian, pihak Volkswagen masih enggan untuk mengungkapkan rencana tersebut ke publik.
“Masih dini untuk mengungkapkan lebih lanjut pada saat ini,” jelas Volkswagen melalui sebuah pernyataan email.
Di sisi lain, pihak Tata Motors mengungkapkan, “Belum ada hasil untuk diumumkan ke publik. Namun, hal ini lazim di dalam industri otomotif, kami secara rutin berdiskusi dengan sejumlah perusahaan yang berbeda untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama di masa depan.”
Pasar Potensial
Tentu saja, India masih menjadi pasar yang menarik bagi industri otomotif dengan populasi terbesar kedua di dunia namun memiliki tingkat kepemilikan kendaraan yang relatif rendah yaitu hanya 32 unit per 1.000 orang di tahun 2015 dibandingkan negara China yang mencatat 102 unit dan Amerika Utara sebesar 765 unit per 1.000 orang.
Akibatnya, tingkat persaingan industri otomotif di kelas menengah terus meningkat di pasar India dengan sejumlah perusahaan otomotif dunia mulai dari Fiat Chrysler Automobiles NV hingga Peugeot maker PSA Group tengah mengembangkan bisnisnya di negara tersebut.
Volkswagen memang tengah berjuang selama bertahun-tahun dalam mengembangkan kendaraan murah untuk dipasarkan di negara-negara berkembang, namun terkendala dengan mahalnya teknologi yang dimilikinya sehingga kerja sama tersebut dapat memberikan Tata Motors akses terhadap teknologi VW tersebut sehingga dapat memangkas biaya yang tinggi.
Sebelumnya, Volkswagen juga sempat berupaya untuk masuk ke dalam pasar di negara berkembang melalui kerja samanya di segmen small-car dengan Suzuki Motor Corp., namun harus berakhir akibat perselisihan sengit dua tahun silam.