Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Trump Diyakini Bakal Dorong Penjualan Mobil AS

Kebijakan pajak, pengeluaran infrastruktur, dan pemangkasan sejumlah regulasi di bidang ekonomi pada era Pemerintahan Donald Trump diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi industri otomotif dan penjualan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan pajak, pengeluaran infrastruktur, dan pemangkasan sejumlah regulasi di bidang ekonomi pada era Pemerintahan Donald Trump diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi industri otomotif dan penjualan.

Penjualan mobil dan model truk kecil di AS diprediksi akan merosot 1 hingga 2 persen pada tahun 2017 menjadi 17,2 unit dari total proyeksi pada tahun ini.

Kondisi itu dipicu oleh menurunnya jumlah permintaan akibat meningkatnya suku bunga sehingga para produsen otomotif terpaksa memangkas jumlah produksi mereka.

Meski demikian, kinerja penjualan kendaraan di AS pada tahun 2017 masih dinilai berada pada kondisi yang bagus.

"Tahun 2017 masih menjadi tahun terbaik," ungkap Steven Szakaly, ekonom National Automobile Dealers Association. "Mencapai 17 juta lebih merupakan sesuatu yang hebat," tambahnya.

Steven memprediksi penjualan tercatat mencapai 17,1 juta unit atau turun dari pencapaian tahun ini yang diperkirakan mencapai 17,4 hingga 17,5 juta unit.

Steven juga melihat bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS dapat memacu pertumbuhan penjualan tahun depan.

"Tentu saja, akan banyak keraguan terhadap pemerintahan baru dan kebijakan yang akan diterapkan. Namun banyaknya kebijakan pajak, pengeluaran infrastruktur, dan pemangkasan sejumlah regulasi di bidang ekonomi akan menjadi sentimen positif bagi industri otomotif dan penjualan."

Di sisi lain, suku bunga yang diperkirakan akan naik seperempat poin, bakal mendongkrak biaya pinjaman bank sehingga akan semakin memberatkan konsumen. Tidak hanya itu, alternatif lainnya melalui pengajuan kredit kendaraan dapat terganjal jatuhnya harga kendaraan bekas, khususnya mobil.

Meski demikian, Steven menyatakan masih terlalu dini untuk memproyeksikan total penjualan berdasarkan hasil pemilu presiden tersebut, yang akan memangkas pajak lebih besar bagi para konsumen kelas atas.

"Belanja negara untuk infrastruktur selalu mampu meningkatkan jumlah penjualan. Sehingga kombinasi dua hal tersebut dapat memacu penjualan yang besar," jelas Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper