Bisnis.com, SEMARANG - PT Mulia Tata Lestari, diler mitra dari PT Tata Motor Distribusi Indonesia, membidik penjualan mobil niaga di Semarang dan sekitarnya diangka 120 unit per tahun seiring pertumbuhan bisnis baru di wilayah setempat.
Tjandra Mulia, Direktur Utama PT Mulia Tata Lestari mengatakan kehadiran mobil niaga dari Tata Motor terbilang baru di kelasnya. Namun demikian pihaknya menyakini dapat memasarkan 120 unit per tahun.
Kendati pemasaran merek Tata Motor terbilang baru, namun sejak Mei 2016 atau di periode pra-operasional, Mulia Tata Lestari telah mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat Semarang.
Dengan respons tersebut, pihaknya mulai memasarkan truk ringan Tata Ultra 1012 GW (6 roda) yang memiliki pilihan dengan panjang 4,2 meter dan 6 meter. Kendaraan itu dapat menampung muatan yang optimal dan memberikan pilihan kepada pelanggan sesuai kebutuhan.
“Respons pasar cukup bagus, makanya kami optimistis target dapat terpenuhi,“ papar Tjandra, Senin (17/10/2016).
Tjandra mengatakan kehadiran diler di Semarang baru diresmikan akhir pekan lalu, dengan tanggapan baik bagi pelaku usaha. Tidak hanya itu, pihaknya menyediakan unit mobil dengan mengajak pelaku usaha untuk melakukan test drive di medan terjal dan berliku.
Dia menginginkan konsumen bisa membedakan produk serupa di kelasnya dengan segmen sama setelah menjajal ketangguhan produk tersebut. “Dari bensin, saat tanjakan kondisi mesin bagaimana. Spare part juga tersedia lengkap,” terangnya.
Dia memaparkan saat ini volume penjualan truk ringan di Semarang mencapai 700 unit setiap tahun. Dalam hal ini, Mulia Tata Lestari yakin Tata Ultra 1012 akan menjadi primadona baru di kelas truk ringan di Semarang.
TMDl masuk persaingan pasar kendaraan niaga di Jawa Tengah secara umum dan Semarang secara khusus mengandalkan Tata Xenon XT (kabin ganda 4x4), Tata Xenon RX (pick up single cabin), Tata Ultra 1012 (truk ringan 6W), Tata Super Ace 1400 cc diesel (pikap kecil), Tata Ace EXZ 700 cc (pikap mini diesel) dan Tata Prima (truk heavy duty/Prime Mover).
Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI, mengatakan pembukaan diler baru yang bermitra di Jateng antara lain berada di Solo dan Purwokerto. Namun demikian, diler di bagian utara Jateng dinilai belum ada sehingga perlu bermitra untuk pembukaan diler baru. “Kami pilih Semarang karena kondisi ekonominya terus bertumbuh,” paparnya.