Bisnis.com, BERLIN - Serikat pekerja perusahaan otomotif Daimler meminta agar perusahaan segera menyusun strategi guna mencegah hilangnya peluang kerja karena adanya pergeseran dari konsumsi mobil konvensional ke kendaraan listrik pada tahun-tahun mendatang.
Hal tersebut disuarakan para pekerja setelah perusahaan asal Jerman itu menginvestasikan dana besatr untuk mengembangan kendaraan listrik, yang didorong oleh pengembangan teknologi serta dampak lingkungan.
Mesin kendaraan listrik membutuhkan jumlah pekerja yang lebih sedikit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pengawas Daimler Michael Brecht meminta agar perusahaan mampu memproduksi komponen secara mandiri.
"Jumlah staf yang dibutuhkan untuk membangun mesin pembakaran kira-kira lebih dari 10 kali lipat dibanding jumlah pekerja untuk mesin mobil listrik," katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/9/2016).
Daimler yang meproduksi mobil Mercedes Benz ini telah mempekerjakan sebanyak 284.000 orang. Brecht mengatakan jajaran dewan perusahaan telah sepakat untuk melakukan analisa mengenai dampak program kendaraan listrik terhadap pemberdayaan pekerja.
Seperti perusahaan lain di Jerman, setengah dari dewan pengawas di Daimler berasal dari perwakilan buruh yang secara kolektif memiliki kekuatan untuk memblokir keputusan perusahaan.
Hindari PHK, Daimler Harus Mampu Produksi Komponen Mobil Listrik
Serikat pekerja perusahaan otomotif Daimler meminta agar perusahaan segera menyusun strategi guna mencegah hilangnya peluang kerja karena adanya pergeseran dari konsumsi mobil konvensional ke kendaraan listrik pada tahun-tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
RI Akan Dibanjiri Mobil Listrik Impor, Hyundai Sebut Bukan Ancaman
12 jam yang lalu
Dukung Transisi Energi, Kemenperin Studi Internal Bikin LCGC Hybrid
13 jam yang lalu