Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan otomotif untuk kendaraan penumpang di China tercatat naik untuk kelima kalinya berturut-turut di bulan Juli.
Kondisi tersebut terpicu upaya General Motor Co dan Guangzhou Automobile Co yang mempercepat pengiriman dan para diler yang menawarkan sejumlah promosi diskon guna memangkas stok kendaraan di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut.
Penjualan ritel mobil untuk model sport utility vehicle (SUV) dan multi purpose vehicle (MPV) naik 23% menjadi 1,6 juta pada Juli 2016, berdasarkan data China Passanger Car Association. Selain itu, jumlah pengiriman turut naik 12,4 juta unit selama periode 7 bulan pertama.
Managing Director of JSC Automotive Consulting, Jochen Siebert, mengungkapkan bahwa sejumlah diler di China menawarkan promosi diskon untuk model seperti Audi A4 untuk mengurangi stok kendaraan.
Tidak hanya itu, upaya pemerintah dalam memangkas pajak pembelian untuk kendaraan dengan mesin ber-cc yang lebih kecil turut berkontribusi terhadap meningkatnya permintaan kendaraan model compact dan SUV berukuran sedang.
“Ini sangat positif,” jelas Steve Man, seorang analis otomotif di Bloomberg Intelligence.
“Jika kita melihat peningkatan penjualan ritel di akhir tahun ini sebelum kebijakan pemotongan pajak berakhir, mungkin kita akan melihat para produsen otomotif berada dalam posisi yang lebih baik untuk meningkatkan jumlah produksi mereka dan meraup peningkatan pendapatan mereka,” ujarnya.
GM mencatat kenaikan pengiriman 18% menjadi 270.529 unit di bulan Juli lalu, sementara itu Ford Motor Co dan Toyota Motor Corp turut mencatat kenaikan penjualan sebesar 15% menjadi 88.189 unit dan 5,7% menjadi 97.700 unit masing-masing.
Penjualan Guangzhou Auto tercatat melonjak 37% menjadi 131.034 unit dengan catatan pengiriman SUV yang naik dua kali lipat menjadi 64.814 unit.
Kemudian, Great Wall Motor Co mencatat kenaikan pengiriman 49% menjadi 67.295 unit dan Geely Automobile Holdings Ltd turut naik 72% menjadi 46.319 unit.