Bisnis.com, LONDON - Produsen mobil mewah asal Inggris Aston Martin mengalami kerugian sebelum pajak senilai 127,9 juta pounds pada tahun lalu.
Ini merupakan kerugian kelima berturutturut yang dialami perusahaan.
Penyebabnya adalah investasi atau ekspansi yang terus dilakukan perusahaan tidak diimbangi dengan kinerja penjualan yang memuaskan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (28/6/2016), perusahaan telah menjuala sebanyak 3.615 unit kendaraan tahun lalu, turun tipis dari capaian tahun sebelumnya yang sebanyak 3.661 unit.
Di sisi lain, Aston Martin juga melakukan investasi besar-besaran untuk memproduksi kendaraan crossoverDBX baru di fasilitas produksi baru yang berada di Wales.
Produksi kendaraan baru ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas daya tarik konsumen. Namun pada kenyataannya kinerja penjualan justru mengalami penurunan.