Bisnis.com, BEIJING - Perusahaan otomotif asal Inggris Jaguar Land Rover menggugat perusahaan China Jiangling Motors lantaran menjiplak produk mobil tipe sport utility vehicle (SUV), Range Rover Evoque.
Anak usaha Tata Motors ini mendaftarkan perkaranya di Pengadilan Negeri Chaoyang, Beijing dengan tuduhan plagiat dan persaingan usaha tidak sehat.
Pewakilan dari Jaguar Land Rover, seperti dikutip Reuters, Senin (6/6/2016), mengatakan gugatan ini bermula ketika Jiangling Motors meluncurkan mobil tipe SUV bertajuk Landwind X7 baru-baru ini.
Menurutnya, desain dari Landwind X7 ini memiliki kemiripan seluruhnya dengan Evoque yang dirilis pertama kali di Negeri Panda pada tahun lalu.
Dia mengakui, gugatan tersebut merupakan langkah yang jarang diambil oleh pemegang merek luar negeri, yang memperkarakan plagiat perusahaan China. Pasalnya, China terkenal dengan pasar otomotif terbesar di dunia dan dalam memengangkan kasus dengan China dibutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya.
“Namun, kami tetap akan menggugat [Jiangling Motors],” katanya.
Kuasa hukum Jiangling Motors menolak berkomentar. Sementara itu, pakar hukum Zhong Lun Law Firm asal Beijing, Chen Jihong menyatakan, gugatan Jaguar Land Rover kepada perusahaan otomotif China adalah tindakan yang berlebihan dan dibesar-besarkan.
Pasalnya, upaya hukum yang dilakukan oleh perusahan global terhadap perusahaan lokal dapat berdampak buruk bagi citra Jaguar. Publik juga akan berpikir bahwa tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai aksi bully terhadap kompetitor domestik.
Seperti diketahui, Landwind X7 memang menyedot perhatian khalayak karena memiliki kemiripan dengan Range Rover Evoque, tetapi dalam versi harga yang miring. Kedua tipe SUV itu memiliki persamaan pada bentuk, atap mobil, tapering jendela hingga karakter panel yang identik sama.
Adapun harga Landwind X7 yaitu sepertiga dari harga Evoque yang dipatok 30.200 pound.
