Bisnis.com, TOKYO — Produsen mobil Datsun memanfaatkkan pabrik di Indonesia sebagai basis produksi sejumlah varian mobil murah yang akan diekspor ke sejumlah kawasan Asia Tenggara.
Vincent Cobee, Corporate Vice President Global Head of Datsun, Nissan Motor Company memastikan akan mengekspor varian Datsun Go ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dari Indonesia guna memenuhi tingginya permintaan pada periode mendatang.
“Datsun akan memanfaatkan Indonesia sebagai basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara. Dan kami berjanji, suatu saat akan mengekspor mobil dari Indonesia,” katanya disela peluncuran mobil konsep Datsun Go-Cross di Kantor Pusat Datsun, Yokohama, Jumat (30/10/2015).
Datsun, paparnya, juga akan memanfaatkan posisi Indonesia di Asean yang segera memasuki free trade agreement dengan negara-negara anggota ainnya seperti Kamboja, Malaysia, dan Thailand. “Tapi saya yakin, Indonesia masih akan menjadi raja dalam volume penjualan.”
Peningkatan produksi ekspor mobil murah dilakukan dengan menggeber kapasitas yang tersedia di pabrik yang berada di Purwakarta, Jawa Tengah.
Saat ini, pabrik yang saat ini juga dipakai Nissan Motor Indonesia itu masih belum bekerja sesuai dengan kapasitas optimal. “Pabrik itu bisa memproduksi sampai 150.000 unit mobil per tahun. Namun saat ini hanya memproduksi tidak lebih dari setengah kapasitas produksi,” tegas Stephanus Hardiyanto, Presiden Direktur Nissan Indonesia.
Upaya tersebut, paparnya, juga untuk mempertahankan penjualan Datsun yang tengah mencapai puncaknya. Seperti diketahui, Datsun Indonesia mencatatkan penjualan tertinggi di seluruh dunia pada periode September 2015, meski didera situasi ekonomi yang tidak menentu.
Cobee mengatakan penjualan mobil low cost green car (LCGC) varian Go milik Datsun di Indonesia masih mencatatkan penjualan tertinggi di dunia.
Hal itu menandakan bahwa pangsa pasar masih terbilang bagus meski situasi ekonomi cenderung kurang baik. Yang jelas, tutur Cobee, Datsun akan terus memperluas pasar di wilayah timur Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. “Kami akan memfokuskan penjualan di wilayah-wilayah tersebut,” katanya.
Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia mendetilkan, penjualan varian Datsun Go mencapai 38.000 unit pada 2015. “Penjualan 2015, lebih tinggi jika dibandingkan Rusia yang hanya 37.000 unit,” katanya.
Tingginya angka penjualan tersebut, jelasnya, juga mencatatkan Datsun Indonesia sebagai penjual mobil ramah dengan market share 21% untuk penjualan LCGC di Tanah Air. Seperti diketahui, Varian Datsun Go bersaing ketat dengan mobil murah Ayla milik Toyota dan Agya milik Daihatsu.
Namun demikian, papar Indrie, kemenangan rivalitas penjualan dengan Rusia perlu dipertahankan hingga periode akhir 2015.
“Saat ini, kami terus berjuang untuk mempertahankan predikat tersebut karena pangsa pasar di Rusia lumayan bagus.”