Bisnis.com, JAKARTA—Peugeot Scooter berharap dapat menguasai 1% pangsa pasar sepeda motor di Indonesia, atau sekitar 80.000 unit terjual dalam satu tahun.
Hal itu diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Peugeot Scooter (PS) Fredric Fabre, dalam konferensi pers yang diselenggarakan Garansindo Group selaku pemasar PS di Indonesia pada Selasa (29/9/2015) malam.
Keinginan Fabre itu tak terlepas dari total pasar sepeda motor di Tanah Air pada 2014 yang ditorehkan anggota-anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang hampir menapak 8 juta unit.
“Berbicara angka kami ingin menjual sebanyak banyaknya, tapi kami baru masuk pasar Indonesia dan jangan bermimpi menguasai 10% pasar. Tapi harapan kami, misalnya, bisa ambil 1% pasar artinya sekitar 80.000 unit itu menjadi tugas kami dan Garansindo,” katanya.
Bos pabrikan sepeda motor asal Prancis tersebut yakin produknya di Indonesia ke depan akan laris manis karena berkaca pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015. Di ajang tahunan tersebut Peugeot Scooter secara resmi diluncurkan Garansindo dan dalam waktu 8 hari terpesan lebih dari 300 unit.
Padahal saat itu jumlah pemesanan dibatasi kuota sebanyak 300 unit dengan kurun waktu hingga sekitar 11 hari pameran. Fabre mengamini jika pasar di Indonesia sangat potensial karena didukung jumlah penduduk yang besar serta potensi pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat yang akan kian menanjak.
Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan penurunan pasar sepeda motor yang terjadi sepanjang tahun ini akibat pelambatan ekonomi. Dia pun mengakui pasar sepeda motor di Indonesia tahun ini kian terganggu seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Akan tetapi, lanjut dia, karena PS bermain di segmen premium hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh pada daya beli pada kelas konsumen yang disasar pihaknya. “Pasar Indonesia sangat potensial dan masalah ekonomi ini sifatnya sementara. Sedangkan kerjasama kami dan Garansindo itu sifatnya jangka panjang sehingga kami tidak khawatir dengan hal itu,” ujarnya.
Optimisme Fabre pun tak terlepas dari pasar skuter matik (skutik) yang dominan di dalam negeri. Tahun ini kontribusi skutik diperkirakan mencapai 70% bahkan lebih dari total pasar sepeda motor yang diprediksi mencapai 6,3 juta unit.
Terlebih lagi, di segmen skutik premium saat ini PS menjadi pemain kedua setelah Vespa. Dengan potensi pasar yang besar tersebut, Fabre tak memungkiri jika PS laris manis di Indonesia tidak tertutup kemungkinan pihaknya menjadikan negeri ini basis produksi di Asia Tenggara.
Sementara itu, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah mengatakan, saat membuka kerjasama dengan prinsipal PS pihaknya secara langsung meminta pabrikan Perancis agar kelak bisa membuka pabriknya di Indonesia.
Jika penjualan sudah sesuai dengan skala produksi, lanjut dia, harapannya akan dibuka pabrik perakitan terlebih dahulu. Setelah itu saat pasar berkembang dia ingin PS melakukan produksi langsung di Indonesia
“Ke depan kami berharap PS bisa membuka pabrik di Indonesia sebagai basis produksi di Asia Tenggara. Kami tawarkan pasar yang besar di sini dan nantinya jadi pengekspor,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Saat ini, ada tiga jajaran produk PS yang dijual Garansindo di Tanah Air yaitu Django 150 cc yang dibanderol Rp34,9 juta , CityStar 200 cc Rp53,9 juta, dan Metropolis 400 cc Rp219 juta. Django didatangkan langsung dari pabrik PS di China dan dua produk lainnya diimpor utuh dari Perancis.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya fokus pada ketiga produk tersebut dan belum berencana menghadirkan line up terbaru agar brand image PS mudah terbangun dan kuat di konsumen skuter premium Tanah Air.
Untuk diler, pada 2016 pihaknya akan di sokong delapan unit yang terdiri dari lima unit di Jakarta, satu unit di Serpong, Surabaya dan Bali. Pada 2017 dan 2018 pihaknya berencana melakukan ekspansi pasar ke luar Jawad an Bali sehingga pada 2019 sudah terdapat diler PS di kota besar di seluruh Indonesia.