Bisnis.com, TANGERANG—Pelaku usaha komponen otomotif menilai jalan paling efektif untuk mempercepat pendalaman struktur industri ini dengan menarik lebih banyak investasi di lapis atau tier pertama.
Penasihat Senior Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Budi Prasetyo Susilo mengatakan penanaman kapital oleh perusahaan komponen tier pertama lebih mudah merangsang pertumbuhan bisnis di lapis-lapis bawah.
“Semakin banyak tier pertama hadir di dalam negeri akan memberi nilai tambah bagi industri otomotif,” ucapnya ditemui usai Fukuoka (Japan) - Indonesia Autoparts Makers Business Consultative Session di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (221/8/2015).
Produsen komponen otomotif lapis pertama, imbuh Budi, adalah perusahaan komponen yang memiliki kemampuan desain. Mereka memproduksi produk selain komponen utama kendaraan, seperti suspensi, sistem pengereman, steering, dan lain-lain.
Perusahaan di tier pertama bisa membukakan peluang pasar lebih luas bagi produsen lokal tier dua dan tiga. Hal ini dapat dilakukan karena mereka memiliki hubungan kemitraan yang lekat dengan pemanufaktur otomotif.
“Sembari duduk diskusi dengan pemanufaktur kendaraan, mereka [tier pertama] sembari membawa subspliernya di lapis kedua dan ketiga. Tentu kehadiran produsen komponen tier pertama di Tanah Air baru bermanfaat jika subpemasoknya juga dari Indonesia," tutur Budi.