Bisnis.com, JAKARTA - Kendati ekspor mobil pada Januari-Mei 2015 naik 13% dibandingkan dengan ekspor pada periode yang sama tahun lalu, pelaku memperkirakan ekspor akan stagnan pada kisaran 200.000 unit.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan pola penjualan tahun ini hampir serupa dengan tahun sebelumnya yang penjualan akhirnya mencapai 202.273 unit.
“Kami lihat akan tetap, tidak ada kenaikan,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kementerian Perindustrian, Rabu (17/6/2015).
Dia mengatakan stagnasi tersebut disebabkan oleh basis produksi industri otomotif roda empat di Indonesia masih kuat pada multi-purpose vehicle (MPV), padahal negara sasaran untuk segmen ini sangat terbatas.
“Ekspor kita kebanyakan MPV, hanya negara tertentu yang butuh. Beda dengan Thailand yang base-nya pikap,” katanya.
Sudirman menjelaskan negara maju biasanya lebih memilih sedan ketimbang MPV. Perkembangan MPV di negara maju justru baru berkembang belakangan, seperti munculnya Seri-2 BMW yang menghadirkan mobil di segmen MPV.
“Selama ini kan mereka belum pernah masuk, walaupun dia kelas premium,” tambahnya.