Bisnis.com, JAKARTA – Lesunya penjualan kendaraan bermotor pada tahun ini membuat agen pemegang merek cenderung menurunkan ketersediaan stok pada penjualan ritel.
Selisih stok yang tersedia di pasar hingga Mei 2015 sebesar 10.678 unit, cukup besar dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 30.184 unit.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan agen pemegang merek (APM) mesti menurunkan wholesales untuk menyesuaikan dengan penjualan ritel agar tidak terjadi penumpukan stok.
“Mungkin Januari dan Februari masih lebih tinggi [wholesales dibanding ritel], tapi belakangan [pada April dan mei] harus lakukan penyesuaian. Terlihat kalau maker sudah pada menurunkan suplai,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (10/6).
Pada April dan Mei, terlihat bahwa penjualan ritel lebih tinggi dibanding wholesales, dengan rincian wholesales 81.600 unit pada April dan 70.383 unit pada Mei.
Adapun untuk penjualan ritel sebesar 87.066 unit pada April dan 88.374 unit pada Mei. Selisih ini ditutupi oleh ketersediaan stok dari Maret yang mencapai 25.135 unit.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto menjelaskan target penjualan yang dipatok hingga 1,2 juta unit pada tahun ini telah direvisi dan diperkirakan tidak akan melebihi target baru yang berkisar 1 juta unit hingga 1,1 juta unit.
Hal ini tentu berpengaruh pada jumlah produksi yang perlu disesuaikan agar stok tidak berlebih.