Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) Rony Hermawan mendukung penerapan wajib SNI untuk produk komponen.
Terlebih lagi, penerapan itu berperan menangkal adanya produk impor yang minim kualitas dan berharga jual lebih rendah.
Namun pada kenyataannya, saat ini marak terjadi produsen yang memalsukan cap SNI dari beragam produk yang berkaitan dengan sektor otomotif, seperti helm dan pelek. “Yang terpukul malah produsen lokal,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (16/4/2015).
Oleh karena itu, Rony menilai Kemenperin masih kurang awas menjaga pelaksanaan SNI tersebut. Misalnya, prosedur pengisian formulir SNI dan tes produk dengan mudahnya dilampaui tatkala pelaku usaha mampu memborong label SNI.
“Sebab memang jarang ada pemeriksaan,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen menyatakan kesediaan para pelaku industri komponen otomotif yang tergabung dalam asosiasi tersebut membantu Kemenperin mapun BSN menyusun SNI komponen.
“Namun tetap dikembalikan lagi kepada kemauan pemerintah,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel