Bisnis.com, JAKARTA - Capaian nilai ekspor kendaraan dan bagiannya pada Maret tercatat sebanyak US$495,6 juta, tertinggi selama tiga bulan pertama tahun ini.
Pada Januari, nilai ekspor sekitar US$437,7 juta, sedangkan Februari tercatat senilai US$468,8 juta. Alhasil, sepanjang kuartal I/2015, nilai ekspor kendaraan dan bagiannya menembus US$1,402 miliar.
Angka tersebut lebih besar 9,3% daripada capaian periode sama tahun lalu yang senilai US$1,271 miliar. Naik sebanyak 22,2 % dari kinerja ekspor pada kuartal I/2013 yang meraih US$1,146 miliar.
Pada kuarta pertama tahun ini, nilai ekspor masih ditopang penjualan beberapa produk mobil seperti sedan dan low cost green car (LCGC). Untuk sedan kapasitas mesin 1.000cc-1.500cc menyumbang nilai ekspor sebanyak US$97,3 juta.
Sementara mobil-mobil LCGC yang masuk dalam kategori vehicle 1.000cc-1.500cc menorehkan raihan ekspor senilai US$158,1 juta. Penyumbang nilai ekspor terbesar lainnya datang dari unit komponen, terutama gear box yang salah satu kategorinya mencapai besaran ekspor US$161,2 juta.
Dari unit jualan ekspor dalam dua tahun belakangan memang diakui cukup mengalami pertumbuhan. Pada kuartal I/2013, total CBU (complete built up) atau kendaraan roda empat utuh mencapai 43.115 unit, rata-rata tiap bulannya mencapai 14.371 unit.
Sementara periode sama tahun lalu, volume ekspor tersebut terkerek hingga 50.211 unit, atau rata-rata sebanyak 16.737 unit tiap bulannya. Memasuki Januari 2015, volume ekspor itupun bertahan di level 15.032 unit.
Saat dimita tanggapannya pada Rabu (15/4/2015), Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto menilai dengan tren pertumbuhan tersebut, terdapat kesempatan memperbesar ekspor guna menekan defisit perdagangan bagi Indonesia juga cukup memungkinkan. Bahkan, tuturnya, Gaikindo melihat peluang unit ekspor tahun ini meningkat hingga 250.000 unit, naik tipis dari tahun lalu yang sekitar 202.273 unit.
"Namun kami belum bisa pastikan, karena ekspor itu tergantung prinsipal dan pasar tujuan," ujarnya.