Bisnis.com, JAKARTA - Harley Davidson menutup pabrik perakitannya di Indonesia, yang produksi terakhir dilakukan pada Desember 2014. Fasilitas perakitan itu terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur,
"Kami mengikuti kebutuhan konsumen, kalau dengan impor Completely Knocked Down (CKD) memakan waktu lebih lama, kalau completely build up (CBU) lebih cepat," ujar Presiden Direktur PT Mabua Motor Indonesia (agen tunggal pemegang merk Harley Davidson) Djonnie Rahmat di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Djonnie mengatakan dengan membayar harga tinggi, proses perakitan di dalam negeri yang lebih lama tersebut sudah tidak menggairahkan lagi bagi konsumen di Indonesia. "Karena konsumen biasanya tidak pikir harga lagi, yang penting bisa cepat didapat," ujar Djonnie.
Djonnie menambahkan lesunya pasar otomotif di dalam negeri juga menjadi salah satu pengaruh penutupan pabrik perakitan produsen motor asal Amerika tersebut.
Menurut Djonnie, tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja terhadap para karyawannya, tapi mengalihkan mereka ke divisi baru, yakni mobile services.
"Tidak ada PHK, kami mengalihkan mereka ke divisi baru yang kami bentuk 'mobile services' yang ada di beberapa daerah seperti Pekanbaru dan Palembang," ujar Djonnie.
Saaat ditanya adakah kemungkinan untuk membuka kembali pabrik tersebut, Djonnie mengatakan akan melihat kondisi perekonomian dan bisnis di dalam negeri.