Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSN: Standardisasi Komponen Otomotif Masih Sukar

Meski mendekati era pasar bebas Asean, sektor komponen otomotif dalam negeri belum memiliki standar kualitas produk. Badan Standardisasi Nasional pun tak berani menyusun standar nasional yang kelak dicapkan kepada produk buatan lokal tersebut karena masih ada perbedaan acuan sesama negara kawasan.
SNI mempunyai dua mata pisau. /Bisnis.com
SNI mempunyai dua mata pisau. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meski mendekati era pasar bebas Asean, sektor komponen otomotif dalam negeri belum memiliki standar kualitas produk, Badan Standardisasi Nasional pun tak berani menyusun standar nasional yang kelak dicapkan kepada produk buatan lokal tersebut karena masih ada perbedaan acuan sesama negara kawasan.

Komponen otomotif yang telah memiliki standar dapat dihitung dengan jari. Beberapa di antaranya meliputi produk ban dan rem, selebihnya tak mempunyai patokan penilaian terkait kualitas produk.

Kukuh S Achmad, Deputi Bidan Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN (Badan Standardisasi Nasional), mengungkapkan belum ada regulasi yang mewajibkan produk komponen otomotif menerapkan SNI (Standar Nasional Indonesia). Begitu pun bagi produk komponen otomotif yang merupakan barang impor.

“Kendala utamanya, masing-masing negara, terutama di level Asean menggunakan standar berbeda, ada yang menggunakan ISO seperti kita, namun ada juga yang UN ECE [standar Eropa],” ujarnya kepada Bisnis.com usai rapat dengan DPR, Senin (6/3/2015).

Menurutnya, gagasan penyusunan standar untuk produk komponen produksi dalam negeri telah lama dipikirkan BSN. Untuk merealisasikannya, BSN tengah melakukan harmonisasi dan kerjasama pengakuan ke beberapa negara Asean, namun sejauh ini upaya itu belum menemukan ujung pangkal.

“Kita masih terus berdebat [dengan negara lain],” tambahnya.

Di sisi lain, pasar bebas Asean atau MEA yang kelak terlaksana pada penghujung tahun ini, merupakan peluang sekaligus ancaman bagi produsen komponen lokal yang mayoritas berkategori industri kecil menengah (IKM). Setidaknya, dengan pemberlakuan SNI bagi produk komponen otomotif dari IKM, daya saing akan terangkat.

SNI mempunyai dua mata pisau. Selain bertugas menyeleksi ketat produk komponen otomotif impor, sedangkan SNI juga berperan menaikan derajat produk lokal untuk memangsa pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper