Bisnis.com, JAKARTA--Penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diproyeksi menurunkan penjualan di pasar otomotif Indonesia sebesar 10%-15% dalam dua bulan.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi menyatakan dukungan atas wacana penaikan harga BBM bersubsidi yang disampaikan pemerintah Jokowi-JK.
"Memang kami perkirakan akan ada pengaruh, mungkin sekitar 10-15% dan mungkin waktunya 2 bulan," ujarnya di kantor Wakil Presiden, Rabu (12/11/2014).
Menurut Sudirman, kondisi tersebut masih bersifat normal dan tidak terlalu mengganggu target produksi dan penjualan kendaraan bermotor yang dipatok Gaikindo, sebanyak 1,2 juta unit pada tahun ini dan tahun depan.
"Bagi kami itu dianggap normal. Kami menyampaikan kami sangat menunggu keputusan pemerintah," imbuhnya.
Dalam pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla, Gaikindo melaporkan kapasitas produksi industri otomotif nasional mencapai 2 juta unit.
Adapun realisasi produksinya pada 2014 diperkirakan mencapai 1,2 juta unit.
Dari produksi nasional tersebut, sebanyak 170.000 unit kendaraan bermotor diekspor dalam bentuk completely build up (CBU) dan 120.000 unit dalam bentuk completely knocked down (CKD).
Ekspor produk otomotif Indonesia telah menembus pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, Arab Saudi, hingga Afrika Selatan.
"Tadi Wapres juga apresiasi kegiatan ekspor ini, karena menyeimbangkan impor yang kami lakukan sebagai pemegang merek," katanya.
Sudirman juga melaporkan serapan tenaga kerja di sektor industri otomotif dari hulu hingga hilir yang mencapai 1.329.000 orang.
"Wapres mengharapkan pendalaman industri otomotif yang menyerap tenaga kerja cukup besar," tutur Sudirman.
INGIN BACA INFORMASI LAINNYA? SILAKAN KLIK