Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarimas Ahmadi Pratama mengaku siap memenuhi kebutuhan angkutan bus bertenaga listrik di dalam negeri.
Perusahaan perancangan dan pembuatan mesin perkakas serta kendaraan bermotor ini siap memproduksi 500 – 1.000 unit bus listrik dalam setahun.
Dasep Ahmadi selaku direktur utama mengaku sudah mulai memasarkan bus listrik buatannya ke pemerintah daerah (pemda). Pihaknya menyiapkan paket khusus meliputi unit bus, stasiun pengisian ulang setrum, dan panel surya sebagai penyerap sinar matahari.
“Kami sediakan paket Rp10 miliar terdiri dari pembangkit listrik surya 70 kilo watt, fast charging dua unit, normal charging sepuluh unit, dan busnya sendiri sekitar empat unit,” katanya, di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Pengisian ulang setrum versi cepat cuma butuh waktu sekitar 30 menit yang bisa menempuh sekitar 100 kilometer. Konten lokal bus listrik buatan Sarimas Ahmadi Pratama berkisar 60% - 70%. Komponen yang masih diimpor terutama motor listrik dari Amerka Serikat.
Kini harga setiap unit bus berkisar Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliar. Jika komponen mesin tersebut bisa diproduksi secara lokal maka harga jual diperkirakan lebih murah 15% dari banderol sekarang.
Dasep belum mau membeberkan pemda mana yang siap membeli bus listrik buatan dalam negeri tersebut. “Mobil seperti ini pengembangannya bertahap. Kami sebagai pembuat juga tak mau terburu-buru sehingga menimbulkan efek yang tidak bagus,” ucapnya.
Bus listrik pabrikan Sarimas Ahmadi Pratama bisa menempuh 80 kilometer per jam dengan total kapasitas angkut penumpang mencapai 40 orang.