Bisnis.com, JAKARTA--PT Robert Bosch, perusahaan global penyedia teknologi dan jasa bidang otomotif dan power tools di Indonesia, membukukan angka penjualan sebesar Rp998 miliar pada tahun fiskal 2013.
Tang Kim Kok, Managing Director Robert Bosch, mengatakan perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai 220 orang tersebut berusaha untuk meningkatkan penjualan pada tahun fiskal 2014 lebih besar dari periode sebelumnya.
“Kami mengalami pertumbuhan yang kuat hampir di seluruh lini bisnis pada 2013. Divisi automotive technology, security system dan drive and control technology menjadi kontributor utama pada total penjualan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (23/6/2014).
Menurutnya, hasil riset Asian Development Bankmengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sedikit menurun pada 2014 akibat depresiasi nilai tukar rupiah.
Selain itu, penyebab pertumbuhan ekonomi menurun karena dipicu kebijakan pemerintah Indonesia yang memperlambat permintaan domestik, meningkatkan ekspor, dan mengurangi impor.
“Meski pertumbuhan ekonomi melambat pada 2014, tetapi Bosch tetap optimistis pada pertumbuhan bisnisnya. Kami akan terus menjaga pertumbuhan double digit di Indonesia pada 2014,” ujarnya.
Dia mengatakan optimistis dapat menjaga pertumbuhan tersebut karena melihat pemerintah terus melakukan investasi di bidang infrastruktur, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, dan tingginya permintaan atas produk Bosch.
Sementara itu Tatsuru Nawata, General Manager Robert Bosch, mengatakan pihaknya tahun ini dapat membuka fasilitas pabrik pertama di Indonesia yang berlokasi di Bekasi Jawa Barat, untuk memproduksi komponen otomotif seperti fuel injectors dan oxygen sensors.
“Investasi awal kami untuk mendirikan fasilitas pabrik ini lebih dari Rp139 miliar atau 10 juta Euro. Kami melihat peluang ekspansi ke fase berikutnya dengan memproduksi produk-produk lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami,” tuturnya.