Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROGRAM KBH2: Bisnis IKM Rentan Terhambat Perkara Upah Buruh

Upaya Kementerian Perindustrian untuk mendongkrak kinerja industri komponen otomotif dengan menghadirkan mobil ramah lingkungan harga terjangkau (KBH2). Program ini ditargetkan membawa tambahan 500 perusahaan komponen baru, masing-masing membawa investasi US$20 juta hingga 5 tahun ke depan.
Mobil murah dan hemat energi tak bawa pengaruh signifikan bagi industrik kecil suku cadang di Indonesia /bisnis.com
Mobil murah dan hemat energi tak bawa pengaruh signifikan bagi industrik kecil suku cadang di Indonesia /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Upaya Kementerian Perindustrian untuk mendongkrak kinerja industri komponen otomotif salah satunnya menghadirkan mobil ramah lingkungan harga terjangkau (KBH2). Program ini ditargetkan membawa tambahan 500 perusahaan komponen baru, masing-masing membawa investasi sekitar US$20 juta hingga 5 tahun ke depan.

Kendati KBH2 wajib menggunakan 80% konten lokal, produsen komponen skala industri kecil dan menengah (IKM) mengaku program ini tak berpengaruh signifikan terhadap bisnis mereka. Sekarang pun IKM komponen lebih banyak memasok ke original equipment manufacturer (OEM) sepeda motor ketimbang mobil.

Bob Azam, Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), berpendapat semakin kecil skala bisnis suatu perusahaan maka perkara buruh jadi lebih sensitif. "Kita ingin buruh sejahtera tapi harus perhatikan juga kelangsungan bisnis perusahaan," ucapnya kepada Bisnis, Kamis (1/5/2014).

Oleh karena itu, kenaikan upah buruh harus beriringan dengan peningkatan produktivitas. Bukan cuma produktivitas bisnis perusahaan tapi juga sektor lain. Misalnya, Bob mencontohkan, bertambahnya penghasilan sejalan dengan tumbuhnya daya beli sehingga pemenuhan kebutuhanpun bertambah.

Rendahnya produktivitas industri domestik berdampak kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui impor barang. "Kami pasti akan menaikkan upah pada tahun depan untuk mempertahankan daya beli karyawan dan mengkompensasi skill," katanya.

TMMIN menerapkan tiga skema penaikan upah bagi tenaga kerja. Yaitu, menetapkan besarannya sesuai dengan indeks harga konsumen, sesuai dengan peningkatan kemampuan pekerja itu sendiri, dan menaikkannya sesuai dengan kinerja bisnis perusahaan.

Catatan saja, sekarang ini komposisi suplier Toyota berasal dari tier 2 dan 3, serta pemasok nonkomponen. Jumlah terbanyak ada di tier 2 dan 3 sejumlah 345 unit usaha. Tier 1 hanya 107 suplier sedangkan pemasok nonkomponen mencapai 285 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper