Bisnis.com, JAKARTA—Pabrik ke-2 milik PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) di Bekasi, Jawa Barat, resmi beroperasi pada hari ini. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Kawasaki itu menggelontorkan US$102,7 juta untuk pabrik berkapasitas 140.000 unit per tahun.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat berpendapat kehadiran fasilitas manufaktur baru tersebut bakal mendongkrak penyerapan tenaga kerja di industri sepeda motor.
"Pabrik Kawasaki akan menciptakan lapangan kerja baru bagi sekitar 679 orang pada tingkat industri perakitan," katanya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (8/4/2014).
Di samping itu, kehadiran pabrik baru kendaraan bermotor juga akan meningkatkan aktifitas ekonomi di tingkat industri komponen, jaringan distribusi, dan pemeliharaan sepeda motor mencakup diler resmi maupun nonresmi.
Saat ini, serapan tenaga kerja 1,8 juta orang tersebar di 40 perusahaan industri perakitan, 1.200 perusahaan industri komponen tier 1 - tier 3, 12.000 unit authorised outlet after sales & bengkel, serta 60.000 non authorised outlet untuk spare parts dan bengkel.
Pembangunan pabrik ke-2 KMI diharapkan tak hanya berorientasi pada pemenuhan permintaan sepeda motor dalam negeri tetapi juga ekspor ke mancanegara.
Industri komponenpun harus menjadi kekuatan industri sepeda motor demi mengurangi ketergantungan industri perakitan terhadap komponen impor.
“Investasi di sektor industri otomotif dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Tingginya minat investasi menandakan bahwa iklim usaha industri di Indonesia sudah semakin baik dan mampu bersaing dengan negara produsen kendaraan bermotor lainnya di Asean,” ujar Hidayat.
Kini, Indonesia adalah produsen sepeda motor terbesar ke-3 di dunia setelah China dan India. Produksi kuda besi sepanjang tahun lalu mencapai 7,7 juta unit.
Populasi sepeda motor kini jumlahnya lebih dari 50 juta unit sehingga memerlukan layanan bengkel purnajualyang kuat. Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan KMI terus meningkatkan layanannya.