Bisnis.com, JAKARTA --Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong industri otomotif untuk semakin meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Salah satunya melalui ekspor Toyota Vios secara besar-besaran ke kawasan Timur Tengah.
Ekspor perdana Vios diharapkan dapat semakin meningkatkan nilai ekspor produk otomotif ke seluruh dunia sekaligus berkontribusi terhadap nilai ekspor nonmigas Indonesia.
Ekspor produk otomotif Indonesia diharapkan semakin tumbuh di tahun-tahun mendatang sekaligus menjadikan sektor otomotif sebagai salah satu penggerak utama ekspor dan perekonomian Indonesia.
"Selain itu, diharapkan juga dapat semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna dan sedan secara global,” ujar Mendag Muhammad Lutfi, Kamis (27/3/2014).
Ekspor perdana sedan Toyota Vios ke negara-negara Timur Tengah meliputi Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, Lebanon, dan Yaman.
“Industri otomotif di Indonesia, lanjut Lutfi, pada akhirnya tidak hanya berorientasi untuk memenuhi pasar domestik, tetapi diharapkan juga berkomitmen untuk memenuhi pasar ekspor,” imbuh Mendag.
Turut hadir pada acara tersebut yaitu Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Bupati Karawang Ade Swara, Managing Officer Toyota Motor Corporation, Hiroyuki Fukui, Presiden Direktur PT. Toyota – Astra Motor, Johny Darmawan, dan Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Masahiro Nonami.
Sedan Toyota Vios pada awalnya diproduksi di Thailand dan Toyota Indonesia mengimpornya dari negara tersebut.
Akan tetapi, pada Desember 2013 sedan Toyota Vios ini sudah dapat diproduksi di Indonesia sehingga Toyota Indonesia tidak lagi mengimpor sedan tersebut.
Bahkan sedan Toyota Vios yang diproduksi di Indonesia sudah berhasil memenuhi pasar ekpor.
“Hal ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi industri otomotif Indonesia,” ujar Mendag.
Berdasarkan data Toyota Indonesia, Toyota Indonesia telah mengekspor kendaraan dan suku cadang yang diproduksi di Indonesia ke 69 negara dan berkontribusi sebesar 80% dari ekspor kendaraan Indonesia ke seluruh dunia.
Pada 2013, ekspor kendaraan Toyota Indonesia tercatat 136 ribu unit dan ditargetkan dapat meningkat menjadi 260 ribu unit dengan perkiraan nilai sebesar USD 3,14 miliar pada 2016.
Dengan perkiraan nilai impor kendaraan Toyota ke Indonesia pada 2016 sebesar USD 2,45 miliar, maka akan berkontribusi terhadap surplus nonmigas sebesar USD 691 juta.