Bisnis.com, SURABAYA - Honda Surabaya Center (HSC) pesimistis mobil dengan segmentasi premium seperti All New Odyssey bisa banyak terserap pasar di wilayah kerjanya meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
"Untuk mobil kelas premium, kami tidak menargetkan angka penjualan secara besar," kata General Manager HSC Wendy Miharja ditemui pada acara First Drive Honda All New Odyssey, Sabtu (18/1).
Hal tersebut, ungkapnya, tampak dari target penjualan Odyssey terbaru yang selama 2014 hanya 150 unit di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.
"Dari target itu, kami berharap besaran penjualan di angka 80-120 unit bisa dikontribusi oleh masyarakat Jatim. Lalu, sisanya menyebar di Bali serta Nusra," ujarnya.
Penjualan yang ditarget dengan jumlah sangat minim sepanjang 2014, jelasnya, dikarenakan patokan harga yang dilepas untuk mobil premium ini berkisar antara Rp605 juta hingga Rp705 juta (on the road) per unit.
"Khusus masyarakat yang mau pesan lebih dulu, mulai saat ini mereka sudah bisa inden," katanya.
Namun, tambahnya, sampai hari ini belum terlihat ada calon konsumen dari Jatim ataupun Bali dan Nusra yang berkenan memesan mobil premium dengan beragam fitur canggih tersebut di gerainya.
"Kalau target penjualan mobil Odyssey ini selama tahun 2014 memang tidak besar, hal serupa juga kami lakukan pada unit yang dipesan konsumen," katanya.
Dia memperkirakan dalam waktu dekat hanya ada 10 orang yang inden terhadap mobil yang diproduksi dengan lima pilihan warna tersebut.
Dari berbagai target penjualan itu, dia optimistis perlahan-lahan bisa menyusul ketertinggalannya di kelas mobil premium terhadap pesaingnya (head to head) yakni, Toyota Alphard.
"Untuk mobil premium, sampai sekarang Alphard masih menguasai pasar nasional. Sementara, penguasaan kami masih sedikit di pasar mobil nasional," katanya.
Dia menjelaskan dari total penjualan 2013, kontribusi terbesar disumbang Jazz sebesar 4.053 unit atau 30,74 persen. Lalu, Honda CRV sebesar 2.586 unit dan Brio 2.000 unit.