Bisnis.com, KARAWANG - PT Honda Prospect Motor (HPM) meresmikan pengoperasian pabrik ke-2 senilai Rp3,1 triliun berlokasi di Kawasan Industri Mitra (KIM), Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas produksi itu berkapasitas 120.000 unit per tahun. Secara khusus, HPM menyiapkannya untuk kegiatan produksi Honda Mobilio. Karena itu, peresmian pabrik dibarengi dengan line off ceremony Mobilio.
Presiden Direktur Honda Prospect Motor Tomoki Uchida menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungan hingga pabrik ke-2 ini dapat beroperasi.
"Di masa depan saya harap ada keberlanjutan dukungan dari pemerintah. Tambahan kapasitas produksi ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pelanggan," tuturnya di sela upacara peresmian, di Kawarang, Rabu (15/1/2014).
Saat ini, kapasitas produksi terpasang di pabrik pertama baru 80.000 unit per tahun. Seiring beroperasinya pabrik kedua maka total kemampuan produksi bertambah menjadi 200.000 unit per tahun.
Pengkhususan pabrik ke-2 sebagai basis produksi Mobilio sejalan dengan keyakinan prinsipal asal Jepang itu atas potensi segmen kendaraan serbagunna (multipurpose vehicle/MPV) bakal terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang.
"Saat ini, pabrik kedua akan memmproduksi Honda Mobilio dengan kualitas global. Seiring diresmikannya produksi massal MPV ini, kami juga akan umumkan harganya," ucap Uchida.
Ini adalah pertama kali Mobilio dirilis secara global. Rencananya selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mobil yang masuk segmen low MPV ini juga akan diekspor.
CEO Honda Motor Company Takanobu Ito mengatakan Indonesia akan terus menjadi salah satu target market utama bagi bisnis merek Honda di sektor otomotif. Tak tanggung-tanggung, penjualan di Tanah Air ditargetkan menyentuh 300.000 unit pada 2016.
"Untuk [mengembangkan bisnis kami]rencana bisnis kami secara mid-term, pada 2014 kami akan melakukan reformasi organisasi. Selain itu juga akan mendatangkan serangkaian produk global pada tahun ini," ucap Ito.
Di sisi lain, kehadiran pabrik baru Honda tak hanya menambah kapasitas produksi melainkan juga serapan tenaga kerja.
Peningkatan jumlah karyawan diperkirakan 4.900 orang dari 3.600 menjadi 7.500 orang tenaga kerja.
Selain penyerapan tenaga kerja, kegiatan produksi Mobilio juga bakal mendorong geliat bisnis industri komponen lokal. Pasalnya, 86% komponen pada kendaraan ini berasal dari pemasok domestik.