Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan kendaraan komersial cenderung stabil sampai akhir 2013 sehinga dapat menjadi jalan mulus untuk memasuki pasar pada tahun depan dengan fundamental ekonomi nasional yang cukup positif.
Permintaan pasar kendaraan komersial jenis truk akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tetap stabil kendati mengalami tekanan kuat akibat dampak gejolak moneter yang berkepanjangan.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonsia (Gaikindo) yang diterima Bisnis menyebutkan penjualan kendaraan komesial selama Januari-November 2013 untuk jenis truk ringan (light truck and bus) menembus sebanyak 102.401 unit
Pencapaian penjualan yang hanya terpaut sedikit dengan realisasi penjualan selama periode yang sama pada 2012 sebanyak 101,551 unit itu semakin menjelaskan posisinya cukup kuat menghadapi tantangan pasar pada tahun depan.
Sebab, pasar kendaraan komersial selama tahun ini mengalami tekanan yang lebih berat, yang antara lain dipicu penaikan harga bahan bakar minyak dan suku bunga kredit serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar AS dengan segala dampak ikutannya.
Marganda Tobing, Head of Field Department Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, agen tunggal pemegang merek Mitsubishi-Fuso, mengatakan tekanan ekonomi yang cukup berat selama 2013 bukan menjadi kendala untuk mencapai target penjualan kendaraan komesial tersebut.
“Apalagi, pasar kendaraan komersial jenis truk cukup tinggi untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan kelancaran jasa logistik, sehingga pertumbuhan penjualan dapat terus dipertahankan,” katanya di Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Menurut data Gaikindo, pasar Mitsubishi paling unggul hingga terus bertahan sebagai market leader untuk penjualan truk ringan (light truck and bus) hingga pada Januari-November 2013 mencapai 55.410 unit, di atas Isuzu sebanyak 17.496 unit, Toyota Dyna 15.896 unit dan Hino sejumlah 13.337 unit.
Realisasi pertumbuhan penjualan truk ringan menjadi salah satu pemantik sehingga secara keseluruhan penjualan kendaraan komesial secara nasional tetap mengalami sedikit meningkat, walaupun untuk truk sedang dan berat (heavy truck) justru melemah dalam beberapa tahun ini.
Melemahnya kinerja industri pertambangan, khususnya sektor batubara, secara berkepanjangan menjadi faktor penyebab truk berat mengalami penurunan penjualan hingga 9,7% dari 15.622 unit pada Januari-November 2012 menjadi 14.240 unit pada periode yang sama tahun ini.
Demikian halnya pencapaian penjualan truk sedang selama 11 bulan dalam tahun ini mencapai 15.600 unit, mengalami penurun sekitar 15,78% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 sebanyak 18.063 unit.
Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia, agen tunggal pemegang merek Hino, mengatakan pihaknya masih menjadi market leader untuk truk sedang dan berat, dengan volume penjualan tertinggi dari merek lainnya.
“Sampai sekarang kami masih menjadi market leader untuk pasar truk dan bus sehingga pencapaian tersebut terus kami pertahankan,” ujarnya.
Pencapaian penjualan Hino selama Januari-November 2013 untuk kategori truk dan bus mencapai 5.460 unit dan truk berat sebanyak 10.743 unit yang lebih unggul dari kompetiornya yaitu Mitsubishi sebanyak 3.013 unit dan 2.737 unit.