Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pelumas Makin Ketat, Penzstar Malah Genjot Produksi

Persaingan antarperusahaan penyedia pelumas otomotif dan manufaktur cukup ketat di dalam negeri untuk memperebutkan pasar oli yang mencapai 700 juta-900 juta liter per tahun.

Bisnis.com, JAKARTA-Persaingan antarperusahaan penyedia pelumas otomotif dan manufaktur cukup ketat di dalam negeri untuk memperebutkan pangsa pasar oli yang mencapai 700 juta-900 juta liter per tahun.

Teddy Harijono, Director PT Penzstar Panca Persada, produsen oli merek Penzstar, mengatakan potensi pasar yang cukup besar itu baru digarap oleh sejumlah perusahaan dengan mengusung sedikitnya 200 merek pelumas.

“Untuk itu kami berusaha meningkatkan penjualan Penzstar menjadi 6 juta liter mulai tahun depan, di atas pencapaian penjualan sekarang yang rata-rata 3 juta-4 juta liter per tahun,” katanya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Dia mengatakan penaikan volume penjualan menjadi 6 juta liter per tahun itu belum seberapa dibandingkan dengan total kebutuhan pelumas nasional mencapai 700 juta-900 juta per tahun untuk otomotif, termasuk perkapalan dan industri manufaktur.

Proyeksi penjualan yang diharapkan dapat mencapai 1% dari total kebutuhan pelumas nasional tersebut, menurutnya, bagi Penzstar relatif mudah karena memiliki pabrik sendiri dengan kapasitas produksi 20 juta liter per tahun.

“Kami tidak perlu investasi baru untuk menaikkan produksi dan penjualan menjadi 6 juta liter per tahun karena sudah siap dengan pabrik di Tangerang yang kapasitas produksinya mencapai 20 juta liter per tahun,” tegasnya.

Menurutnya, pelumas Penzstar yang memiliki legalitas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta standar mutu internasional itu sebagian besar atau 80% menyasar pasar industri dan sisanya 40% untuk produk otomotif termasuk perkapalan.

Pemasaran pelumas terus terus diintensifkan untuk menggarap pasar yang semakin prospektif seiring dengan pertumbuhan industri otomotif yang menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diprediksi penjualan tahun ini menembus 1,2 juta unit.

Apalagi, lanjutnya, angka tersebut belum termasuk populasi mobil tahun lama, sepeda motor baru dan lama, serta perkapalan dan industri yang cukup besar jumlahnya di Tanah Air yang seluruhnya mengkonsumsi pelumas tersebut.     

Teddy mengklaim dapat semakin besar menggarap potensi pasar pelumas dengan terus memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia dan menjalin kerja sama dengan agen tunggal pemegang merek kendaraan roda dua dan empat.

Sementara itu, Joseptian Wijaya, Regional Manager Penzstar Panca Persada, mengatakan pelumas Penzstar dipasarkan untuk kendaraan roda dua seharga Rp28.000-Rp35.000 per kemasan dan kendaraan roda empat Rp35.000-Rp45.000 per kemasan sesuai spesifikasi dan volumenya.

“Harga Penzstar tidak serta merta dinaikkan ketika kurs dolar AS semakin tinggi nilainya dari rupiah. Jika terpaksa harus dilakukan penyesuaian harga, biasanya setelah melihat fluktuasi rupiah selama 6 bulan,” katanya.

Dia mengatakan di antara produk andalan Penzstar adalah Supreme Platinum SAE 15 W-40 untuk kendaraan roda empat dan Ultra Matic 10W-30 untuk kendaraan roda dua yang banyak diminati pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper