Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2014, Astra Daihatsu Proyeksikan Pertumbuhan 5%-10%

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menatap pasar otomotif 2014 cukup berat terpengaruh situasi makro ekonomi, sosial dan politik. Karena itu, agen tungal pemegang merek (ATPM) Daihatsu ini memproyeksikan pertumbuhan penjualan sedikitnya 5%.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menatap pasar otomotif 2014 cukup berat terpengaruh situasi makro ekonomi, sosial dan politik. Karena itu, agen tungal pemegang merek (ATPM) Daihatsu ini memproyeksikan pertumbuhan penjualan sedikitnya 5%.

Kepala Pemasaran Domestik ADM Rio Sanggau mengatakan tren yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ketika ajang piala dunia datang, penjualan otomotif cenderung lesu. Pasarpun kian berat karena akan kedatangan pesaing Xenia di segmen low MPV, yakni Honda Mobilio belum lagi pelaksanaan pemilu.

“Mungkin banyak konsumen yang spending uang [tadinya untuk beli mobil] ke kebutuhan lain saat ada piala dunia. Belum lagi pelemahan rupiah terhadap dolar dan suku bunga apalagi penjualan kami 70% kredit. Kami lihat [tahun depan] sangat berat,” tuturnya saat diskusi di kantor Bisnis, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

 ADM tak berani optimistis berlebihan untuk tahun depan mengingat tak ada rencana khusus untuk mendobrak segmen gemuk seperti low MPV dan city car melalui kehadiran produk baru. Untuk itu, ATPM memperkirakan pertumbuhan penjualan antara 5%  hingga 10% saja.

 Dengan asumsi wholesales (penjualan dari pabrik ke diler) bulan ini stagnan pada level 17.000-an unit, ADM akan menutup tahun dengan total penjualan sedikitnya 188.195 unit. Jika mengambil prediksi pertumbuhan batas bawah sebesar 5% maka sales 2014hanya naik menjadi 197.605 unit.

 “Tutup tahun ini tidak sampai [penjualan ADM] hingga 195.000-an unit. Karena penjualan yang tertolong LCGC Ayla baru dimulai September. Segmen lain banyak penurunan, Xenia calon konsumennya ada yang lari ke LCGC dan akan ada Mobilio,” ucap Rio.

 Selama 11 bulan terakhir, Daihatsu membukukan penjualan terbanyak kedua setelah Toyota sejumlah 171.195 unit.  Jumlah ini setara dengan 15,12% pangsa pasar otomotif nasional yang selama Januari – November mencapai 1,13 juta unit.

 ADM juga sempat mengoreksi target penjualan dari 171.000 unit menjadi 185.000 unit terdorong besarnya permintaan LCGC Daihatsu Ayla yang melampaui 3.000 unit per bulan. Tapi khusus pada bulan lalu, wholesales Astra Daihatsu Motor sejatinya melorot sekitar 19,9% menjadi 17.039 unit dari 20.445 unit selama Oktober.

 Menurut Rio, posisi Daihatsu ke depan rawan tergusur. Pasalnya, peningkatan volume penjualan tak diimbangi dengan branding merek yang kuat. Salah satu cara yang ditempuh untuk memperbaiki citra di benak konsumen melalui program Daihatsu Sahabatku.

 “Daihatsu ibaratnya bayi yang seharusnya baru belajar jalan tapi langsung disuruh lari. Sebelum 2004 market share kami baru 7% sekarang 15%.  Tapi ini tidak diikuti dengan brand image. Meningkatkan citra agar setara dengan market share ini butuh waktu,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper