Bisnis,com, JAKARTA - Mazda Motor Corp hanya memiliki sepersepuluh dari anggaran penelitian dan pengembangan Toyota Motor Corp, tetapi mampu membuat mesin pembakaran internal sebagai bahan bakar seefisien rivalnya, Toyota Prius.
Pertaruhan pengembangan mesin juga dapat menunjukkan bahwa Mazda dapat bertahan mandiri dalam pasar yang didominasi oleh Toyota, General Motors, dan Volkswagen AG.
"Dulu orang-orang mengatakan tidak ada cara bagi produsen mobil kecil untuk bertahan kecuali mereka menemukan mitra, karena tidak mungkin secara mandiri dapat mengejar teknologi mahal seperti sel bahan bakar, kendaraan listrik dan hibrida," kata insinyur powertrain Mazda, Mitsuo Hitomi seperti dikutip Reuters.
Mazda memilih fokus pada pencegahan hilangnya energi mesin pembakaran dan langkah ini membantu mencapai keuntungan efisiensi bahan bakar pada kendaraan Mazda.
Mesin berbahan bakar bensin saat ini memanfaatkan paling banyak sekitar 35% dari energi bahan bakar, dengan sisanya hilang akibat panas dan gesekan. Mesin juga biasanya beroperasi di bawah kinerja maksimal, dengan efisiensi sekitar 20%.
Mazda ingin meningkatkan 50% efisiensi dan menjaga kinerja maksimal. Langkah pertama akan menggunakan terobosan teknologi yang disebut HCCI (homogenous charge compression ignition), kata Hitomi.
Dalam mesin HCCI, seperti pada mesin diesel hemat bahan bakar, campuran udara dan bahan bakar menyatu tanpa busi, tetapi produsen mobil berusaha mencapai pengapian pada kecepatan mesin rendah dan tinggi.
Hitomi menyatakan Mazda melakukannya dengan rasio kompresi yang lebih tinggi, menekan udara dan bahan bakar dan meningkatkan suhu dalam ruang pembakaran.
Satu masalah yang masih ada yaitu suara keras mirip ketukan yang disebabkan oleh pembakaran terlalu intens ketika torsi atau saat megubah gaya yang diberikan mesin.
Hitomi percaya bahwa Mazda akan dapat mengatasi masalah ini dan berharap dapat memiliki mesin HCCI siap untuk bergulir sekitar tahun 2020 ketika standar ekonomi bahan bakar ketat akan diterapkan di Eropa.
"Ini sangat berat dan kami tidak akan melakukannya jika kami tidak memiliki orang yang mampu mengejar semua jenis teknologi yang beragam. Kami ada disini karena inilah satu-satunya pilihan yang kami punya," kata Hitomi.
Hitomi menambahkan mesin HCCI bisa memiliki ekonomi bahan bakar yang mirip dengan hibrida berbahan bakar listrik, yang berarti Mazda3 dengan HCCI mampu menemuh 30 km/liter.
Ini berada di bawah standar Jepang dan sekitar 50% peningkatan dari mesin berbahan bakar bensin saat ini, dan setara Toyota Prius.