Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif Libatkan 1.470 Pabrik Pendukung

Industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia melibatkan sekitar 1.470 pabrik pemasok yang terkait dengan kegiatan perakitan serta komponen tier satu dan dua yang dapat menyediakan lebih dari 70.000 lapangan kerja.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia melibatkan sekitar 1.470 pabrik pemasok  yang terkait dengan kegiatan perakitan serta komponen tier satu dan dua yang dapat menyediakan lebih dari 70.000 lapangan kerja.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan industri otomotif tersebu mampu menyerap lebih dari 30.000 tenaga kerja serta lapangan kerja baru yang tercipta dari sektor distribusi dan komponen hingga layanan purna jualnya mencapai 40.000 tenaga kerja.

Selain itu, lanjutnya, program kendaraan murah prolingkungan juga mendatangkan komitmen investasi yang cukup besar mencapai sekitar US$3 miliar dari industri otomotif dan senilai US$3,5 miliar dari sedikitnya 100 industri komponen baru.

“Saat ini, sebagian besar komitmen tersebut sudah terealisasi. Sudah ada lima pabrik mobil baru yang dibangun, dan 80 pabrik komponen otomotif baru," katanya sebagaimana dikutip Antara di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).

Untuk program low cost green car tersebut, menurutnya, pemerintah memberikan fasilitas PPnBM nol persen untuk kendaraan yang memenuhi syarat LCGC sehingga konsumen tidak perlu membayarkan pajak PPnBM yang sebelumnya ditetapkan sebesar 10%.

Dia menjelaskan program LCGC berlaku untuk seluruh merek kendaraan roda empat yang diproduksi di dalam negeri dan memiliki kapasitas mesin 1.000-1.200 cc dengan bahan bakar premium, dan 1.500cc untuk penggunaan bahan bakar diesel.

Selain itu, lanjutnya, seluruh produsen dalam waktu 5 tahun harus sudah memenuhi kewajiban menggunakan 80% komponen produksi dalam negeri, terutama untuk penggerak utama atau power train yang terdiri dari mesin, transmisi, dan axle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper