Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin MS Hidayat: Kerjasama Produsen Otomotif dan IKM Belum Optimal

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui kerja sama antara produsen komponen otomotif dengan pebisnis industri kecil menengah (IKM) belum menyeluruh. Dampaknya, daya saing pengusaha IKM komponen otomotif kian melemah.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengungkapkan kerja sama antara produsen komponen otomotif dan pebisnis industri kecil menengah (IKM) belum menyeluruh. Dampaknya, daya saing pengusaha IKM komponen otomotif kian melemah.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan akan mengharuskan adanya kemitraan antara pabrikan otomotif dengan perusahaan komponen berskala besar hingga ke IKM lokal.

Menurut rencana, pewajiban ini akan diatur dalam suatu regulasi khusus.

"Yang sekarang kami lakukan adalah keharusan untuk melibatkan produsen komponen lokal, diatur dalam satu aturan. Produsen komponen lapis pertama memang banyak yang dari luar negeri," tuturnya, Selasa (19/11/2013).

Produsen komponen besar atau yang berstatus original equipment manufacturer (OEM) berada pada layer atau lapis pertama. Sedangkan industri komponen lokal khususnya skala kecil dan menengah mengisi lapis kedua dan ketiga.

Saat ini, sekitar 70% pengusaha kecil dan menengah komponen otomotif lokal memasok kebutuhan perakitan kendaraan bermotor baru alias OEM. Sisanya membidik kebutuhan komponen di luar permintaan pabrik.

Hidayat mengatakan aturan yang diharapkan bisa meningkatkan pabrikan dengan produsen komponen dalam negeri terus digodok. "Aturannya sudah mau kami terapkan. Kebetula ada puluhan industri komponen yang sedang mengurus izinnya. Kami harapkan semua industri komponen melibatkan partner lokal," ujarnya.

Sejauh ini, Menperin belum memastikan wujud aturan tersebut seperti apa. Tapi dipastikan di dalamnya mengatur semua level pebisnis komponen, baik di lapis pertama, kedua, dan ketiga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper