Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan dari diler ke konsumen (retailsales) merek Toyota di segmen mobil kompak selama 10 bulan pertama 2013 tumbuh cukup signifikan dibandingkan periode yang sama 2012 mencapai 47%.
PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatat selama Januari - September 2013 penjualan mobil kompak low, menengah, dan high mencapai 32.909 unit. Sedangkan dalam rentang waktu yang sama tahun lalu cuma terjual 22.365 unit.
Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo mengatakan segmen kendaraan kompak terdiri dari Etios, Yaris, dan mobil murah ramah lingkungan atau LCGC (low cost green car) Agya. Masing-masing terjual 10.218 unit, 13.722 unit, dan 8.967 unit.
Khusus retailsales Oktober, Etios dan Yaris melemah dibandingkan September. Penurunan 21,3% dialami Etios dari 1.619 unit (September) menjadi 1.274 unit (Oktober). Sedangkan Yaris anjlok 10,3% menjadi 832 unit dari 982 unit.
Astra-Toyota Agya adalah satu-satunya yang mencetak pertumbuhan hingga 62,8% selama September ke Oktober dari 3.412 unit menjadi 5.555 unit.
"Kalau Yaris turun karena memang suplainya sudah berhenti. Jadi, penurunan bisa terjadi sampai akhir tahun. Pasokan stop menunggu varian Yaris terbaru pada awal tahun depan," ucap Rahmat kepada Bisnis hari ini, Kamis (7/11/2013).
Tak jauh berbeda dengan Yaris, Etios juga mengalami penurunan suplai dari pabrikan. Namun demikian, TAM optismistis permintaan Etios akan tetap stabil di kisaran 1.600 unit per bulan.
Sementara itu, lonjakan retailsales mobil murah terdorong banyaknya antrean pesanan sejak berbulan-bulan lalu yang mesti dipenuhi mulai September 2013. Ini membuat volume distribusi ke konsumen jadi meningkat tajam.
Karena itu, imbuh Rahmat, pertumbuhan retailsales Agya mencapai 62,8% wajar terlebih pada September penjualannya baru efektif di pertengahan bulan. "Distribusi ke konsumen untuk Agya tinggi karena kami masih kejar untuk memenuhi antrean pesanan sejak tahun lalu. Permintaannya sendiri per bulan stabil sekitar 4.000 unit," tuturnya.
Sejak awal TAM yakin penjualan Agya pada bulan lalu akan tumbuh. Khusus untuk penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) pada September 4.131 unit. Angka ini mengalahkan Etios yang cuma terjual 1.019 unit.
Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, Toyota Agya juga berencana dijual ke luar negeri. Ini sejalan dengan kebijakan program LCGC yang juga bertujuan untuk mendongkrak volume ekspor.
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas mengaku belum dapat menjelaskan detil terkait rencana ekspor Agya. Hanya disebutkan, volume ekspor akan disesuaikan dengan besarnya permintaan.