Bisnis.com, JAKARTA—Polemik soal mobil murah terus bergulir. Banyak yang mendukung kebijakan itu, tetapi tidak sedikit yang mengecamnya karena dinilai tidak berpihak kepada angkutan umum.
Ketua Komite Tetap Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Kadin Indonesia Bambang Harjo S. termasuk salah seorang pendukung kebijakan itu. Menurutnya, mobil murah merupakan hak rakyat untuk memiliki alat angkut yang aman dan nyaman.
“Saya setuju dengan mobil murah. Masyarakat yang selama ini naik sepeda motor akan lebih baik menggunakan mobil karena lebih aman dan nyaman,” kata Bambang, Rabu (2/10/2013).
Dia mengatakan masyarakat tidak boleh dihalangi memiliki mobil pribadi, apalagi pemerintah belum mampu menyediakan angkutan publik yang aman dan nyaman.
“Rakyat sudah cukup berkorban dengan menggunakan kendaraan pribadi karena pemerintah gagal menyediakan angkutan umum dan infrastruktur yang memadai,” ujarnya.
Kekhawatiran terhadap kemacetan, terutama di kota besar seperti DKI Jakarta, juga bukan alasan untuk menolak kehadiran mobil murah.
“Tugas pemerintah menyediakan infrastruktur jalan dan angkutan umum layak, jangan salahkan masyarakat yang butuh angkutan aman dan nyaman,” kata Bambang.
Dia menilai mobil lebih aman dibandingkan dengan sepeda motor. Data Korlantas Polri menunjukkan 70% kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor dan jumlahnya terus meningkat.
Sebagai contoh, ungkap Bambang, korban tewas akibat kecelakaan sepeda motor di Jawa Tengah mencapai 11 orang per hari, sementara di Jawa Timur rata-rata 8 orang per hari.
“Sekitar 60% korban tersebut berusia produktif dengan usia 25—35 tahun, yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.”
BAJA JUGA:
