Bisnis.com, JAKARTA— Distributor kaca film LLumar, PT Jaya Kreasi Indonesia, berencana melakukan penaikkan harga jual produk. Persentasenya sesuai dengan lonjakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Presiden Direktur PT Jaya Kreasi Indonesia Fendy mengatakan jika secara rerata dolar naik 10% maka lonjakan harga jual kaca film LLumar juga sama. Ini disebabkan seluruh produk didatangkan utuh dari luar negeri.
Bisnis LLumar selama semester II/2013 pun kemungkinan tak terlalu menggembirakan. Ini terpengaruh rencana penaikkan pajak mobil mewah menjadi 125% - 150% dari 75%. Ini akan memicu penaikan harga jual kendaraan premium tersebut.
“Kalau pajak naik akan mempengaruhi pasar mobil premium karena semua masih impor. Harganya jadi naik, penjualan turun, konsumen LLumar ikut turun,” tutur Fendy ditemui di sela pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Kurs rupiah yang melemah sejak akhir Agustus bukanlah kabar menggembirakan bagi industri otomotif terutama di segmen mobil premium. Pasalnya, penguatan nilai dolar mendongkrak lonjakan harga jual kendaraan.
LLumar mayoritas konsumennya pengguna mobil mewah, seperti MINI, BMW, Mercedes Benz, dan Ferrari. Melihat iklim pasar yang ada diperkirakan penjualan LLumar tahun ini cuma tumbuh tipis dibanding 2012 sekitar 4% - 5%, nilainya tak disebutkan.
“Konsumen kami di Indonesia, misalnya dari penjualan mobil baru tahun lalu sekitar 1,1 juta unit., kami kalkulasikan kelas premium sekitar 10% hingga 15%,” ujar Fendy.
Ketika ditanya pangsa pasar LLumar, dia tak berani menjawab. Alasannya, belum ada asosiasi khusus yang mewadahi pebisnis kaca film di Indonesia sehingga tak diketahui pasti kontribusi masing-masing merek yang beredar.
Pemain ternama di bisnis kaca film lainnya adalah V-Kool. LLumar dan V-Kool sebetulnya satu grup induk perusahaan, Eastman. Kantornya berbasis di Kingsport, Tennesse, Amerika Serikat. PT Jaya Kreasi Indonesia tak khawatir terhadap persaingan bisnis dengan V-Kool karena memiliki pasar yang berbeda. (ltc)