Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Perindustrian: Pemantauan Lokalisasi Komponen LCGC Ketat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian  memastikan pengawalan lokalisasi komponen LCGC berlangsung ketat hingga lima tahun ke depan.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian  memastikan pengawalan lokalisasi komponen LCGC berlangsung ketat hingga lima tahun ke depan.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pemeriksaannya dilakukan surveyor independen mengacu pada roadmap lokalisasi produksi dalam proposal yang diajukan agen tunggal pemegang merek (ATPM).

 “Pada tahun ini ada merek yang kandungan lokal komponennya baru 45%, 47% bahkan 51%. Yang tertinggi ini Toyota Agya,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Dalam lima tahun kandungan komponen lokal harus 80%. Seluruh peserta LCGC, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki WagonR, dan Datsun GO+, wajib membuat jadwal lokalisasi pembuatan sekitar 10.000 komponennya.

Tujuan program mobil murah sebetulnya tak semata untuk memproduksi mobil harga terjangkau dan irit bahan bakar. Lebih luasnya bermaksud membangun industri komponen otomotif domestik terutama untuk teknologi mesin, transmisi, dan axle.

Pengecekan realisasi lokalisasi komponen dilakukan per enam bulan sekali. Jika satu merek ternyata tak memenuhi komitmen yang ada diproposal maka kepersertaannya dalam LCGC akan dijegal.

Kini baru dua merek yang menyelesaikan proses administrasi, yaitu Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Untuk Honda Brio Satya baru kelar verifikasi perusahaan dan dalam proses untuk produk. Suzuki WagonR masih verfikasi perusahaan. Sedangkan Datsun GO+ belum apapun tapi sudah promosi produk di IIMS.

“Datsun belum jadi pabriknya. Tapi kalau pemasaran dilakukan beberapa bulan sebelum verifikasi kelar kan boleh saja,” ucap Budi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper