Bisnis.com, JAKARTA - Pengoperasian normal mesin bensin baru akan terjadi ledakan setelah campuran bahan bakar dan udara kena percikan api dari busi. Cara ini membuat ledakan terjadi pada saat yang tepat agar menghasilkan tenaga mekanik yang paling besar.
Namun, hati-hati jika bahan bakar yang Anda pakai memiliki kadar oktan lebih rendah dari yang dianjurkan menyebabkan mesin bisa meledak sendiri pada akhir langkah kompresi. Ini menyebabkan tabrakan antara ledakan BBM yang meledak sendiri dengan yang dinyalakan busi.
Dampaknya?
Tabrakan ledakan tersebut menimbulkan bunyi “ngelitik” knocking. Efeknya, energi mekanik yang dibangkitkan tidaklah optimal. Sebab, membuat mesin jadi panas bahkan bisa membuat postin rusak hingga berlubang.
Pada mesin kendaraan modern efek knocking karena bahan bakar minyak (BBM) beroktan rendah bisa diakali dengan memajukan waktu pengapiannya. Tapi cara ini menyebabkan tenaga yang keluar tak optimal. Konsekuensinya, pemakaian BBM menjadi lebih boros dari seharusnya.
Hasil pengujian pada mobil Honda Freed di rute Pekalongan-Tegal pada siang hari dengan jarak tempuh 62 kilometer di jalanan datar menunjukkan liter premium (RON 88) bisa menempuk 8,8 km. Sedangkan satu liter pertamax (RON 92) bisa mencapai 10,4 km.
Sebaliknya, ketika menempuh rute Tegal-Semarang di malam hari sejauh 100 km di jalanan gabungan antara datar dan tanjakan. Hasilnya, seliter premium menempuh jarak 17,8 km. Tapi ketika menggunakan pertamax jaraknya mencapai 20 km.
Kini Anda mengerti pertamax degan oktan yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan mayoritas kendaraan yang ada sekarang. Ada dua varian pertamax yang disalurkan PT Pertamina (Persero), yaitu RON 92 dan pertamax plus RON 95.
Pertamax plus diformulasikan dengan aditif generasi terbaru bernama ecosave technology yang secara efektif bisa membersihkan mesin, mencegah karat, plus menjaga kemurnian bahan bakar. Ini menghasilkan pembakaran lebih sempurna plus emisi lebih sedikit.
Bukan hanya mesin lebih awet, bensin beroktan tinggi juga membantu mengurangi gas buang kendaraan bermotor. Jadi, pakai nomor oktan BBM yang tinggi yah! (Sumber:Pertamina)
