Bisnis.com, JAKARTA − Pemerintah diminta untuk mendorong insentif peningkatan kapasitas produksi dalam negeri termasuk mendorong investasi komponen lokal ke Indonesia guna menggenjot peningkatan ekpsor produk Indonesia ke luar negeri.
Ketua III Gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) Jhonny Darmawan menilai peluang meningkatkan ekspor produk otomotif sudah berlangsung sejak lama dan termasuk memiliki tren yang baik.
“Toyota sebagai pemain besar di industri otomotif domestik termasuk memiliki tren yang baik dengan total ekspor sebanyak 40 – 60 %,” ungkapnya pada peluncuran New Toyota Fortuner, Selasa (3/9/2013).
Namun, dia mengatakan, peningkatan volume ekspor mobil selama ini memang tidak sebanding dengan besarnya ekspor yang dilakukan oleh Thailand. Selama ini, sambungnya, ekspor mobil masih sangat terkendala dengan pusat produksi mobil yang masih terbilang kecil di Indonesia.
Selain itu, ungkapnya, komponen pendukung pembuatan mobil dalam negeri juga masih di impor dalam bentuk terpisah (complete knock down) sehingga beberapa produsen yang ingin mengembangkan kapasitas produksinya untuk ekspor terbilang sedikit.
Jhonny mencontohkan, Thailand sudah mampu meningkatkan kapasitas ekpsornya yang tinggi karena suplay komponen lokal dalam negerinya mencapai 20.000 jika dibandingkan dengan Indonesia yang masih berada dibawah angka suplay Thailand.
Untuk itu, ungkapnya, Pemerintah harus terus mendorong pelaku industri otomotif dalam hal ekspor dengan memberikan kemudahan dan insentif bagi investor komponen lokal mobil sehingga komponen pembuatan mobil tidak bergantung pada komponen impor.
Selain itu, Jhonny juga menegaskan bahwa meskipun ada bayang-bayang moneter yang terjadi pertumbuhan penjualan masih terbilang baik hingga akhir tahun. Bahkan, Jhonny memprediksikan pertumbuhan penjualan mobil domestik akan terus cemerlang hingga 2020 yang mampu menembus angka penjualan sebanyak 2 juta unit. “Akhir 2013 masih bisa mencapai 1,1 juta unit meskipun bayang-bayang masih ada,” ungkapnya.
Mendukung Kemandirian
Dirjen Industri Berbasis Tekhnologi Tinggi Budi Darmadi menjelaskan upaya peningkatan ekspor otomotif selama ini memang sudah mencerminkan tren positif. Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, pada 2012, total ekspor kendaraan utuh (completely built up) telah mencapai 173.000 unit dan impor dalam bentuk utuh (CBU) sudah mencapai 125.000 unit.
Dengan tren ini, sambungnya, Pemerintah akan mendukung pelaku usaha otomotif untuk mendorong insentif khusus dan pengenaan pajak atas barang mewah lebih kecil bagi produsen dalam negeri yang membuat kendaraan dengan komponen inti seperti mesin dan transmisi dalam negeri.
“Jadi saya berharap melalui program ini kalangan sektor industri otomotif bisa lebih terbantu khusus pembuatan mobil murah dan hemat energi, ungkapnya.
Dia berharap melalui kemudahan ini dalam jangka waktu dua sampai lima tahun ke depan persoalan kemandirian komponen lokal dalam negeri bisa terwujud dan ekspor utuh mobil bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 200.000 unit.