BEIJING - Mobil elektrik Smart besutan Daimler AG akan meluncurkan lebih banyak model untuk memacu volume penjualan di China demi memperluas pangsa pasar kendaraan di dunia.
Bakal segera masuk mobil elektrik Smart Fortwo berkapasitas dua penumpang (two-seater) ke China sedangkan varian empat penumpang (four-seater) belum rampung dikembangkan bersama Renault SA. Tapi belum jelas kapan model-model baru itu akan masuk ke Negeri Tirai Bambu.
Kepala Daimler AG Smart Annete Winkler mengatakan pihaknya berharap dapat menggenjot penjualan tahunan di China rerata tumbuh 15% dalam beberapa tahun ke depan. Upaya meningkatkan permintaan Smart fokus pada kota-kota berpopulasi penduduk lebih dari 1 juta orang, demikian ujarnya.
Tahun ini, Smart ingin memperbanyak outlet penjualannya hingga 100 diler pada 75 kota di China. Kini baru tersedia 88 showroom di 68 kota. Tambahan diler diyakini dapat mendongkrak penjualan Smart. Pasalnya, merek itu mencatat kerugian hingga lebih dari 1,5 miliar euro (setara US$2 miliar) sejak diperkenalkan pada 1998.
"Ada 160 kota-kota dengan lebih dari 1 juta orang. Mereka banyak yang kekurangan space parkir dan kotanya sangat padat," tutur Winkler.
Sejak 2009, terjual lebih dari 40.000 unit mobil Smart di China. Dari total penjualan global Daimler AG Smart tahun lalu sebanyak 105.700 unit, sekitar 15.680 diantaranya berasal dari konsumen otomotif Negeri Tiongkok.
Hingga kini Smart menjadi salah satu andalan Daimler AG lantaran merek ini dapat lebih banyak menjaring konsumen kalangan muda. Smart juga membantu perusahaan memenuhi kriteria mobil rendah emisi CO2. Kiprah Smart di industri otomotif berawal sebagai perusahaan patungan dengan Swatch Group AG.