Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Biaya Distribusi Mobil Hijau ke KTI Mahal

Bisnis.com, JAKARTA – Kawasan timur Indonesia (KTI)  tidak akan menikmati mobil murah dan hemat energi atau LGCC (low cost green car) yang diwacanakan Pemerintah.
Emanuel Tome Hayon
Emanuel Tome Hayon - Bisnis.com 23 Juli 2013  |  20:21 WIB
Biaya Distribusi Mobil Hijau ke KTI Mahal

Bisnis.com, JAKARTA – Kawasan timur Indonesia (KTI)  tidak akan menikmati mobil murah dan hemat energi atau LGCC (low cost green car) yang diwacanakan Pemerintah.

Hal ini disebabkan karena harga mobil bertambah akibat  biaya pengiriman dan faktor kondisi wilayah yang tidak sesuai dengan produk yang dikeluarkan.

Pengamat otomotif Suhari Sargo  menerangkan masyarakat di wilayah timur seperti di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua pasti tidak akan menikmati mobil tersebut.

“Jadi produk ini bakalan dinikmati oleh masyarakat pada wilayah tertentu saja,” ujarnya hari ini, Selasa (23/7/2013).

Dia mengatakan selama ini penjualan mobil memang di dominasi sebanyak 60% di wilayah Jawa, itu berarti jika produksi mobil LCGC dimulai pasti akan dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Sedangkan untuk wilayah Indonesia timur, sambungnya, sangat sukar untuk mendapatkan karena produk mobil murah dan hemat energi tidak sesuai dengan kondisi jalan yang berimbas pada melambungnya harga.

Harga mobil LCGC di wilayah timur, lanjutnya, pasti akan naik akibat biaya pengiriman produk mobil murah dan hemat energi. Menurutnya jika harga off the road seperti yang dipatok Pemerintah senilai Rp95 juta maka terjual di wilayah timur bertambah belum lagi kelengkapan lain yang disempurnakan produsen.

Suhari menambahkan, agar roh awal mobil tersebut bisa dinikmati dengan harga yang sama Pemerintah harus mampu memberikan jalan keluar sehingga harganya tetap sama dan ongkos pengiriman bisa ditekan sehingga tidak akan ada lonjakan harga ketika sampai di wilayah luar jawa seperti Papua,Kalimantan, dan Sulawesi.

“Pertanyaannya apakah ATPM bersedia memberikan subsidi terhadap biaya distribusi pengiriman mobil murah dan hemat energy? ungkapnya.

 Namun, hingga saat ini kalangan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang siap mengambil bagian dalam program mobil murah dan hemat energi belum mendaftarkan produknya ke Kementerian Perindustrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

mobil mobil hijau lgcc
Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top