Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menagih janji produsen kendaraan bermotor PT Toyota Astra Motor untuk meningkatkan ekspor penjualan sebesar 30%. Sayang, pihak TAM hanya mampu meningkatkan ekspor hingga 20%.
Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan, sebelumnya, pihak TAM sudah berjanji untuk bisa mengekspor penjualan hingga 30%. “Tapi mereka tidak sanggup, mereka mau menaikkannya mungkin sekitar 20% sepanjang tahun ini,” kata Hidayat di kantor Kemenperin, Jumat (19/7/2013).
Menurutnya, pihaknya sangat mendukung dan memacu penjualan kendaraan bermotor, baik ke dalam meupun luar negeri. Namun, lanjut Hidayat, hampir sekitar 10 tahun lebih tidak ada penambahan infrastruktur. Seharunya, peningkatkan produksi harus dibarengi dengan penambahan infrastruktur oleh pemerintah.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Dharmawan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan ekspor sesuai dengan janjinya kepada pemerintah. “Kami yakin bisa meningkat. Ditambah, adanya program mobil murah dan ramah lingkungan bakal bisa meningkatkan ekspor kami,” katanya.
Direktur Jenderal Industri Basis Industri Manufaktur Kemenperin Budi Darmadi mengatakan pihaknya meminta komitmen dari TAM untuk bisa meningkatkan ekspornya. Di sisi lain, secara keseluruhan, ekspor penjualan mobil tahun ini bisa meningkat sekitar 10%.
Padahal, tahun lalu ekspor meningkat 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Ekspor tahun lalu 220.000 unit, tahun ini bisa naik 10 %,” kata Budi.
Untuk penjualan secara keseluruhan, pihaknya memperkirakan tahun ini, penjualan mobil bisa mencapai 1,2 juta unit, meningkat 10% dari penjualan tahun lalu yang mencapai 1 juta – 1,1 juta unit mobil. Bahkan, selain penjualan mobil, penjualan motor juga terus mengalami peningkatan.
Budi juga optimis pertumbuhan penjualan mobil akan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan statistik, industri otomotif merupakan sektor yang paling tinggi mengalami pertumbuhan.
Selain tidak berpengaruh terhadap penjualan mobil, Budi juga yakin kenaikan harga BBM bersubsidi juga tidak akan berpengaruh signifikan pada distribusi/pengiriman mobil. Pasalnya, truk atau kendaraan yang digunakan juga sudah tidak menggunakan solar bersubsidi.