Bisnis.com, MILAN—Penjualan mobil di Eropa pada semester pertama tahun ini terperosok ke angka 6 bulanan terendah dalam 20 tahun, setelah mencatat penurunan 6,3% pada Juni karena berlanjutnya tekanan terhadap industri yang menghadapi kelebihan kapasitas dan penurunan permintaan.
Pabrikan otomotif Eropa menderita selama berbulan-bulan akibat dampak rekor pengangguran dan langkah pengetatan pemerintah di zona euro. Kondisi ini menyebabkan sejumlah pabrikan, seperti Peugeot berencana menutup beberapa pabrik dan merumahkan karyawan untuk memangkas biaya yang tinggi.
Fiat Italia mencatat penurunan penjualan terbesar di antara pabrikan besar bulan lalu, anjlok 13,6%, disusul Peugeot Prancis 10,9%, sementara Ford melawan arus dengan kenaikan 6,9%.
“Meskipun ada pemulihan pada semester kedua tahun ini, sulit untuk melihat bagaimana pasar bisa cukup kuat untuk mengganti hasil buruk yang kami catat hingga saat ini,” kata Quynh-Nhu Huynh, ekonom dan Direktur Statistik Association of European Carmakers (ACEA), yang mengumpulkan data tersebut.
Norbert Reithofer, Chief Executive BMW, mengatakan dalam wawancara surat kabar pada Rabu (16/7/2013) dia tidak melihat pemulihan di pasar Eropa barat setidaknya hingga pertengahan tahun depan.
ACEA mengungkapkan registrasi mobil di negara Uni Eropa plus European Free Trade Association (EFTA) anjlok 6,7% pada semester pertama menjadi 6,4 juta unit, angka 6 bulanan terendah sejak 1993. Penjualan bulanan pada Juni juga terendah sejak 1996.
Sebaliknya, penjualan di Inggris terus menanjak, bahkan menikmati kenaikan selama 16 bulan berturut-turut sebesar 13,4%. Di antara pabrikan mobil mewah, Mercedes menorehkan peningkatan 2% berkat kehadiran sejumlah model baru, sementara BMW merosot 7,7% dan Audi Volkswagen anjlok 8,9%.
