BISNIS.COM, SURABAYA--Pelaku usaha skala kecil menengah (UKM) bidang makanan sistem waralaba memperluas pola berjualan melalui pemanfaatan gerai keliling dengan memodifikasi sepeda motor roda tiga, menyusul tingginya tarif sewa di mal.
Akhmad Zafitra Dalie, General Manager Marketing PT Triangle Motorindo –prinsipal sepeda motor roda tiga Viar-- mengatakan minat pelaku UKM untuk mengoperasikan gerai keliling menggunakan motor roda tiga (R3) selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan.
Sebagai indikasinya, lanjut dia, volume penjualan kendaraan bermotor R3 merk Viar terus tumbuh, dimana pada 2011 Triangle Motorindo membukukan penjualan sebanyak 22.000 unit dan tahun lalu 30.000 unit.
Sebesar 51% dari total penjualan tersebut dikontribusikan pelaku UKM di Pulau Jawa.
“Kami bekerja sama dengan para pelaku UKM a.l. bidang makanan sistem waralaba guna menyiapkan sepeda motor niaga bagi mitra usaha. Di Surabaya kami menggandeng komunitas pewaralaba kebab dan bakmi,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (25/4/2013).
Akhmad menambahkan tahun ini kebutuhan kendaraan bermotor R3 meningkat lagi, seiring terus tumbuhnya kegiatan bisnis sektor UKM.
Penggunaan gerai keliling itu dinilai lebih efisien dan daya jangkaunya pun lebih luas (mobilitas tinggi), sedangkan tarif sewa tempat jualan di mal cukup tinggi berkisar Rp 4 juta – Rp5 juta per bulan.
Menurut Akhmad, harga jual kendaraan bermotor R3 dari Triangle Motorindo Rp19 juta/unit klas 150 CC dan 200 CC Rp21,8 juta/unit.
Namun pihak pewaralaba makanan skala UKM lazim menyiapkan kendaraan niaga itu secara paket (modifikasi gerai dilengkapi peralatan) seharga berkisar Rp50 juta – Rp70 juta per unit.
“Peluang pasar kendaraan bermotor R3 sangat luas, karena di dalam negeri terdapat 53 juta UKM dan kami menyasar sektor usaha itu dengan menggandeng lembaga pembiayaan serta perbankan,” paparnya seraya menjelaskan bahwa Triangle Motorindo tahun ini menargetkan penjualan motor R3 Viar sebanyak 43.000 unit.
Penjualan motor R3 secara angsuran disebutkan tidak terpengaruh kebijakan naiknya pembayaran uang muka, karena tergolong kendaraan produktif (untuk berniaga).