BISNIS.COM, SEMARANG -- PT New Ratna Motor (Nasmoco Group), authorized Toyota dealer Jateng-DIY optimistis mampu menjual Etios Valco sebanyak 140 unit/bulan atau sekitar 1.400 unit tahun ini di kedua provinsi itu seiring kondisi pasar kelas hatchback low yang sangat potensial.
Fatrijanto, Managing Director PT New Ratna Motor (Nasmoco Group) optimistis penjualan Etios Valco di Jateng-DIY mampu memenuhi target, mengingat saat ini permintaannya sudah mencapai sekitar 300 unit sejak dilaunching awal Maret 2013.
“Animo masyarakat terhadap Etios Valco luar biasa. Perkembangan pasar hatchback low di sini juga tumbuh signifikan, yakni dari kondisi pada 2009 hanya mencapai 414 unit, namun pada 2012 meningkat enam kali lipat menjadi sekitar 2.571 unit yang diramaikan berbagai merek lainnnya,” tuturnya, Rabu (27/3/2013).
North Operation Manager Nasmoco Group, Pribadi Dian mengatakan surat pemesanan kendaraan yang diterima pihaknya hingga kini telah mencapai sekitar 300 unit.
Padahal, lanjutnya Nasmoco Group sebagai distributor tunggal produk Toyota di Jawa Tengah, hanya mendapatkan jatah sebesar 200 unit per bulannya.
“Sambutan masyarakat luar biasa, dan kami harapkan dapat segera menyelesaikan surat pemesanan tersebut dalam tempo dua bulan ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, tingginya animo masyarakat terhadap Etios Valco dikarenakan kebutuhan masyarakat akan city car semakin besar, yakni dengan kondisi lalu lintas yang semakin padat, masyarakat membutuhkan kendaraan yang lebih lincah dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
“Sementara pertumbuhan kendaraan saat ini tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan, sehingga masyarakat lebih menyukai city car untuk mensiasati kondisi lalu lintas yang padat itu,” tuturnya.
Dia menambahkan sekitar 20% pemesan Etios valco tersebut merupakan peralihan dari pemesan Toyota Agya. Peralihan itu diakibatkan belum adanya kepastian mengenai regulasi tentang LCGC dari pemerintah, sehingga Toyota Agya belum dapat diproduksi.
"Pemesan Agya banyak yang beralih ke Etios dan Avanza. Mungkin karena regulasinya belum jelas, sementara kebutuhan mobil sudah mendesak, maka dialihkan pada produk lain," ujarnya.