SEPEDA MOTOR: Penjualan belum menggembirakan

BISNIS.COM, JAKARTA-Penjualan sepeda motor pada bulan kedua tahun ini yang mencapai 653.357 unit belum mencermikan adanya pertumbuhan yang menggembirakan karena hanya naik sekitar 0,51% dari realisasi bulan sebelumnya, 649.983 unit.

Bahkan, angka penjualan kendaraan roda dua selama Februari 2013 sebanyak 653.357 unit tersebut lebih rendah 17.400 unit atau 2,66% dibandingkan dengan realisasi penjualan bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 670.757 unit.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengatakan kinerja penjualan sepeda motor masih tertekan karena banyak konsumen menunda pemebelian karena mempriotaskan kebutuhan barang konsumsi atau modal usahanya.

"Banyak konsumen di Pulau Jawa yang menunda pembelian sepeda motor, terutama para petani, karena ini masa tanam. Demikian juga yang di luar Pulau Jawa yang bergerak di bidang agribisnis belum ada peningkatan usaha," katanya di Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Menurutnya, penurunan penjualan kendaraan roda dua juga terjadi di sejumlah kota besar karena tingkat inflasi yang cukup tinggi menyebabkan banyak konsumen lebih mendahulukan untuk membeli barang kebutuhan pokok sehari-hari dari pada sepeda motor.

Pernyataan Sigit mengenai kinerja penjualan sepeda motor tercermin dalam data AISI yang mengungkapkan pertumbuhan pemasarannya pada Desember 2013 sebanyak 488.841 unit, disusul Januari dan Februari 2013 masing-masing 649.983 unit dan 653.357 unit.

Penaikan tipis penjualan selama bulan lalu menjadi 653.357 unit tersebut merupakan kontribusi dari penjualan kendaraan roda dua merek Honda yang tertinggi mencapai 401.103 unit, Yamaha sebanyak 202.102 unit dan dari Suzuki sejumlah 37.720 unit.

Sementara itu, total angka penjualan sepeda motor selama 2 bulan pertama pada 2013 sebanyak 1,3 juta unit lebih rendah dari realisasi penjualan selama periode yang sama pada tahun lalu mencapai 1,32 juta unit.

Kinerja penjualan sepeda motor yang relatif tertekan itu, menurutnya, cenderung masih berlangsung hingga beberapa bulan mendatang karena masih banyak konsumen yang menempatakan rencana pembelian kendaran pada urutan berikut setelah barang kebutuhan pokok.(msb)

 Sumber: AISI