Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Transportasi Jerman pada Senin (15/10) memerintahkan penarikan kembali (recall) terhadap 100.000 kendaraan Opel setelah jaksa menggeledah kantor pembuat mobil itu pada hari yang sama, guna menuntaskan penyelidikan terkait pelanggaran emisi.
Otoritas transportasi Jerman (Kraftfahrt-Bundesamt/KBA) menemukan empat program perangkat lunak yang mampu mengubah emisi kendaraan pada 2015, kemudian memerintahkan Opel menerapkan pembaruan pada perangkat lunak mobilnya, kata Kementerian Transportasi Jerman dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters.
"Setelah perangkat perangkat lunak kelima ditemukan pada awal 2018, yang diketahui ilegal oleh KBA, saat ini ada sidang resmi yang berlangsung bertujuan memaksakan penarikan wajib untuk model-model Cascada, Insignia dan Zafira," sambung kementerian dalam sebuah pernyataan.
Pihak Opel mengatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang, kendati tidak mau mengomentari tentang rincian penyelidikan.
"Opel menegaskan kembali bahwa kendaraannya mematuhi peraturan yang berlaku," katanya.
Kementerian transportasi menyatakan bahwa Opel sudah diperingatkan soal pelanggaran perangkat lunak itu sejak April.
"Penarikan resmi sekitar 100.000 kendaraan yang terkena dampak akan dilakukan dengan segera," tambahnya.
Para jaksa di Jerman telah menggeledah kantor Opel di Ruesselsheim dan Kaiserslautern pada Senin pagi (15/10/2018). Kantor kejaksaan di Frankfurt mengatakan hal itu dilakukan guna menyelidiki 95.000 kendaraan yang dilengkapi mesin Euro 6d.
PSA Group yang menaungi merek Opel dan Vauxhall menolak berkomentar atas masalah ini.
Opel Insignia, Zafira dan Cascada dikembangkan ketika Opel dan Vauxhall saat masih dimiliki General Motors, sebelum dilepas ke PSA Group pada 2017.
Pada 2016, Opel mengakui bahwa model Zafira menggunakan perangkat lunak yang bisa mematikan sistem perawatan emisi gas buang dalam keadaan tertentu, demikian Reuters.