Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Melesat, Suzuki Banyak Impor Mobil dari India

Suzuki Motor Corp. kini menjadi importir mobil terbesar di Jepang pada Juni 2025, berkat popularitas Jimny Nomade dan SUV kompak lainnya yang dirakit di India.
Suzuki Fronx resmi meluncur pada Rabu (28/5/2025). /Bisnis-Rizqi Rajendra
Suzuki Fronx resmi meluncur pada Rabu (28/5/2025). /Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA — Suzuki Motor Corp. kini menjadi importir mobil terbesar di Jepang pada Juni 2025, berkat popularitas Jimny Nomade dan SUV kompak lainnya yang dirakit di India.

Mengacu data Japan Automobile Importers Association, Jumat (4/7/2025), Suzuki mengimpor 4.780 unit kendaraan pada Juni, atau melonjak 230 kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Jumlah impor tersebut mengungguli Mercedes-Benz Benz Group AG dan sekaligus menempatkan Suzuki di posisi teratas untuk kedua kalinya setelah April 2025 lalu.

Capaian Suzuki ini cukup mencuri perhatian, mengingat skala produksinya secara global tergolong kecil dibandingkan raksasa otomotif Jepang seperti Toyota Motor Corp. 

Selama ini, impor mobil menjadi isu hangat, terutama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong Jepang untuk meningkatkan impor mobil asal AS melalui ancaman tarif.

Analis otomotif Carnorama, Takeshi Miyao, menilai konsumen Jepang tidak terlalu mempersoalkan asal produksi kendaraan, baik dari Thailand, India, maupun Jepang, selama produk tersebut sesuai dengan selera pasar. 

"Produsen asal AS seperti General Motors Co. dan Ford Motor Co. sulit bersaing di Jepang karena tidak memiliki produk seperti kei car yang diminati konsumen lokal," ujar Miyao mengutip Bloomberg, Jumat (4/7).

Jimny Nomade versi lima pintu menjadi primadona baru Suzuki yang dibanderol mulai 2,65 juta yen atau sekitar US$18.300. Model ini mengantongi sekitar 50.000 pemesanan sebelum resmi diluncurkan pada April lalu. 

Suzuki bahkan terpaksa menghentikan penerimaan pesanan hanya empat hari setelah peluncuran akibat tingginya permintaan.

Adapun, Suzuki berencana meningkatkan produksi Jimny Nomade di India mulai Juli 2025 guna memenuhi permintaan global. Selain Jimny Nomade, Suzuki juga mengimpor SUV compact Fronx dari India sejak Oktober 2024. 

Perlu diketahui, India memang menjadi basis produksi penting bagi Suzuki, didukung biaya tenaga kerja dan produksi yang lebih rendah.

Suzuki memproyeksikan pasar otomotif India bakal menembus 20 juta unit per tahun pada 2047. Perusahaan pun menargetkan anak usahanya, Maruti Suzuki India Ltd., menguasai 50% pangsa pasar India pada 2030.

Di lain sisi, Honda Motor Co. juga mencatat kinerja positif lewat WR-V, SUV kompak produksi India yang diluncurkan pada Maret tahun lalu dengan harga mulai sekitar 2,1 juta yen. Sepanjang 2024, Honda mencatat lonjakan impor hingga 22 kali lipat menjadi 45.107 unit. Honda bahkan tercatat sebagai importir terbesar Jepang pada kuartal I/2025.

Namun, secara kumulatif pada semester I/2025, Honda berada di posisi kedua dengan sekitar 22.000 unit, di bawah Mercedes-Benz yang mencatatkan 25.016 unit. Suzuki menempati posisi ketiga, sedangkan Nissan berada di urutan ke-9 dengan model Kicks yang diproduksi di Thailand.

Sementara itu, merek Jeep di bawah naungan Stellantis NV, mencatatkan penjualan lebih dari 4.000 unit sepanjang Januari hingga Juni, melampaui volume impor General Motors dan Ford di pasar Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper