Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo: Premanisme Ormas di Kawasan Industri Terjadi Sejak 1998

Gaikindo mengungkapkan bahwa premanisme ormas di kawasan industri sudah terjadi sejak 1998
Penampakan perdana BYD Dolphin Dynamic dan BYD Atto 3 Advanced di GIIAS 2024 di Ice BSD, Tangerang, Rabu (17/7/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim.
Penampakan perdana BYD Dolphin Dynamic dan BYD Atto 3 Advanced di GIIAS 2024 di Ice BSD, Tangerang, Rabu (17/7/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim.

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) turut menanggapi terkait maraknya fenomena aksi premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu pembangunan pabrik BYD hingga VinFast.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, sejatinya, insiden premanisme berkedok ormas di kawasan industri sudah terjadi sejak lama, bahkan sejak era reformasi 1998.

"Itu sudah kami sampaikan, itu hal yang terjadi cukup lama, dari semenjak tahun 1998 itu sudah ada kejadian begini, dan kami sedang dalam proses untuk mengatasinya," ujar Kukuh saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (24/4/2025).

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya dan para anggota Gaikindo sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengatasi hal tersebut.

"Itu sudah ditangani. Kami sudah sampaikan ke pemerintah dan mereka [anggota Gaikindo] juga menyampaikan," katanya.

Lebih lanjut Kukuh mengatakan, para agen pemegang merek (APM) yang membangun pabrik di kawasan industri perlu melibatkan masyarakat di wilayah sekitar pabrik untuk meminimalisir adanya tindakan premanisme.

"Mereka sudah tahu. Sudah pasti otomatis melibatkan warga lokal. Karena misalnya pabriknya di Cikarang kan tidak mungkin mengambil tenaga kerja dari Tangerang," pungkasnya.

Pabrik BYD dan VinFast Diganggu Ormas

Belakangan, ramai diberitakan pembangunan pabrik mobil listrik asal China, BYD, di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat mendapat gangguan dari ormas. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat melakukan kunjungan kerja ke pusat perakitan BYD di Shenzhen, China.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini," ujar Eddy melalui akun Instagramnya dikutip Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, aksi premanisme berkedok ormas ini mengganggu iklim investasi di Indonesia. Investor berpotensi kabur lantaran tidak mendapatkan jaminan keamanan untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa tidak mendapatkan jaminan keamanan. Itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," tutur Eddy.

Tak hanya BYD, rupanya produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast juga pernah mengalami gangguan serupa dari ormas. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko.

Adapun, VinFast sedang membangun pabrik pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 170 hektare dengan investasi awal sekitar US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.

"Saya pernah mendapat laporan, seperti VinFast juga pernah melaporkan ada gangguan-gangguan. Namun, saya sudah bantu untuk komunikasikan ke wilayah setempat," kata Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper