Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankah Menggunakan Roof Box Mobil untuk Mudik? Ini Plus Minusnya!

Berikut plus minus menggunakan roof box mobil untuk mudik Lebaran.
Dalam praktiknya, roof box cocok untuk penggunaan sehari-hari. /MERCEDES BENZ
Dalam praktiknya, roof box cocok untuk penggunaan sehari-hari. /MERCEDES BENZ

Bisnis.com, JAKARTA --- Menjelang musim mudik Lebaran 2025, mobil pribadi menjadi andalan banyak keluarga untuk pulang ke kampung halaman. 

Ketika mudik, barang bawaan yang terlalu banyak sering kali membuat kabin penuh sesak. Alhasil, menggunakan roof box tambahan di atap mobil sering kali menjadi pilihan. 

Roof box bisa menjadi solusi praktis untuk mudik lebih nyaman, asalkan dipasang dengan benar dan disertai gaya berkendara yang lebih hati-hati. Pastikan mengecek kondisi dan kekuatan pengunci sebelum berangkat, serta sesuaikan kecepatan agar perjalanan tetap aman dan menyenangkan.

Namun, seberapa aman sebenarnya penggunaan roof box? Melansir laman resmi Suzuki pada Kamis (13/3/2025), berikut kelebihan dan kekurangan roof box untuk mudik Lebaran.

Kelebihan Roof Box:

1. Barang Lebih Terlindungi

Roof box melindungi barang dari hujan, debu, dan sinar matahari. Selain itu, kebanyakan roof box dilengkapi kunci pengaman, jadi Anda tidak perlu khawatir barang hilang saat parkir di rest area.

2. Ruang Kabin Lebih Lega 

Dengan barang-barang besar di atap, bagasi utama bisa dipakai untuk perlengkapan yang lebih sering diakses, seperti makanan, obat-obatan, atau mainan anak. Ini membuat perjalanan jauh jadi lebih nyaman, terutama jika membawa keluarga.

3. Barang Tertata Rapi 

Barang yang jarang dipakai, seperti oleh-oleh atau pakaian cadangan, bisa disimpan di box atap. Ini memudahkan saat Anda butuh sesuatu tanpa harus membongkar semua bawaan di dalam mobil.

Kekurangan Roof Box

1. Stabilitas Mobil Berkurang 

Pemasangan roof box bikin pusat gravitasi mobil naik. Ini bisa bikin mobil lebih limbung saat bermanuver atau melaju kencang, terutama di jalan berkelok atau saat menghindari kendaraan lain secara mendadak.

2. Batas Kecepatan Lebih Rendah 

Untuk menghindari risiko kehilangan kontrol, disarankan mengurangi kecepatan sekitar 10 km/jam dari batas normal. Misalnya, batas normal 80 km/jam, maka Anda perlu mengemudi di kisaran 70 km/jam. Hal ini penting, terutama saat melawan angin kencang atau melaju di jalan tol yang panjang.

3. Boros Bahan Bakar

Roof box menambah hambatan angin, bikin mesin harus bekerja lebih keras. Kalau perjalanan jauh, ini bisa cukup signifikan meningkatkan pengeluaran bahan bakar.

4. Risiko Box Lepas

Meskipun roof box dirancang kuat, pemasangan yang kurang kencang bisa membuatnya terlepas, terutama jika sering melewati jalan bergelombang. Selalu pastikan pengunci rapat dan lakukan pengecekan rutin selama perjalanan.

5. Risiko Kecelakaan

Karena pemasangan box tambahan di atap mobil ini meningkatkan tinggi kendaraan dan mengubah titik gravitasi, mobil menjadi lebih rentan terhadap kondisi jalan yang ekstrem, seperti angin kencang atau jalanan bergelombang. 

Jika pengemudi tidak menyesuaikan gaya mengemudi dengan kondisi ini, risiko kecelakaan bisa meningkat. Oleh karena itu, penggunaan roof box harus diimbangi dengan kehati-hatian dalam berkendara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper