Bisnis.com, JAKARTA - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan komponen penting yang perlu diperhitungkan saat membeli kendaraan, baik baru maupun bekas.
Perlu diketahui, pemilik kendaraan wajib membayarkan PKB setiap tahunnya, sehingga komponen pajak tersebut memiliki pengaruh besar terhadap total biaya kepemilikan kendaraan.
Selain menentukan harga kendaraan baru, faktor besaran pajak tahunan kendaraan ini sangat berpengaruh pada daya tarik dan nilai jual kendaraan, terutama di pasar mobil bekas.
Kendaraan dengan pajak rendah lebih stabil harganya dan lebih banyak peminat, sementara kendaraan dengan pajak tinggi cenderung lebih sulit dijual.
Alhasil, untuk membuat keputusan yang lebih bijak, penting bagi calon pemilik kendaraan memahami faktor-faktor yang memengaruhi besaran PKB dan dampaknya terhadap nilai jual kembali kendaraan.
Melansir keterangan resmi PT JMM Karem Indonesia (jualmobilmu.id), berikut faktor yang mempengaruhi besaran PKB.
Faktor yang Memengaruhi Besaran PKB
1. Pajak Tahunan dan Biaya Operasional
Besarnya pajak tahunan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis, kapasitas mesin, dan usia kendaraan. Mobil dengan kapasitas mesin besar, seperti SUV atau mobil sport, umumnya memiliki pajak lebih tinggi dibandingkan mobil berkapasitas kecil, seperti LCGC (Low Cost Green Car).
Tingginya pajak ini bisa menjadi penghalang bagi konsumen yang menginginkan kendaraan dengan biaya operasional rendah. Akibatnya, mobil dengan pajak tinggi cenderung mengalami depresiasi harga lebih cepat di pasar mobil bekas.
2. Dampak PKB pada Harga Jual Kembali
PKB yang tinggi tidak hanya berdampak saat pembelian, tetapi juga memengaruhi nilai jual kembali kendaraan. Calon pembeli mobil bekas sering kali mempertimbangkan besarnya pajak tahunan sebagai beban biaya jangka panjang, yang dapat membuat mobil dengan pajak tinggi lebih sulit terjual.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum dijual, misalnya dengan melakukan servis rutin, agar tetap menarik bagi calon pembeli dan nilai jualnya tidak turun drastis.
3. Pengaruh Pajak terhadap Tren Pasar Mobil Bekas
Di pasar mobil bekas, kendaraan dengan pajak ringan cenderung lebih diminati karena menawarkan biaya kepemilikan yang lebih terjangkau. Sebaliknya, mobil dengan pajak tinggi sering kali memiliki permintaan lebih rendah, sehingga harga jualnya lebih mudah anjlok.
4. Pajak Berdasarkan Emisi Gas Buang
Beberapa negara telah menerapkan pajak berdasarkan emisi kendaraan. Semakin besar emisi yang dihasilkan, semakin tinggi pajaknya. Sebaliknya, kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik atau hybrid sering kali mendapatkan insentif pajak, bahkan ada yang bebas pajak di wilayah tertentu.
Kebijakan ini mendorong produsen untuk berinovasi dalam menghadirkan kendaraan yang lebih berkelanjutan, sekaligus mengarahkan konsumen ke pilihan yang lebih ramah lingkungan.